kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapura Angkasa ambil alih bisnis pihak ketiga


Selasa, 04 Agustus 2015 / 16:09 WIB
Gapura Angkasa ambil alih bisnis pihak ketiga


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Gapura Angkasa yang bergerak di bisnis ground handling akan mengambil alih lini bisnis yang selama ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Bisnis itu antara lain berupa pengelolaaan executive lounge, training centre, aircraft cleaning, hospitality, dan loading unloading. Ini untuk menggantikan pendapatan yang hilang akibat beralihnya bisnis pergudangan yang dulu digeluti Gapura.

Dulu, bisnis pergudangan merupakan usaha utama Gapura. Bisnis pergudangan mampu mendatangkan pendapatan sebesar Rp 160 miliar tahun 2014. Kini bisnis pergudangan banyak kerjakan langsung Angkasa Pura I selaku salah satu pemilik saham Gapura. Saat ini, Gapura hanya mengoperasionalkan bisnis pergudangan di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Kualanamu.

Agus Priyanto, Presiden Direktur Gapura Angkasa pun sudah mewanti bisnis pergudangan terakhir akan diambil oleh AP 2 di masa mendatang. Untuk menggantikan pemasukan dari pergudangan, Gapura akan mengambil alih lini bisnis yang selama ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Agus mengklaim bisnis-bisnis yang diserahkan pihak ketiga tersebut memiliki potensi pendapatan Rp 350 miliar jika dioperasikan oleh perusahaan.

Untuk tahap awal perusahaan hanya akan mengoperasikan training centre, executive lounge dan hospitality. “Dari bisnis baru ini kami targetkan tambahan pendapatan Rp 40 miliar di tahun ini,” ujar Agus kepada KONTAN akhir pelan lalu.

Pada semester pertama tahun ini, Gapura Angkasa mampu mencetak pendapatan operasional sebesar Rp 654 miliar atau tumbuh 12% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 582 miliar. Laba bersih perusahaan pun terangkat menjadi Rp 57 miliar, jauh lebih baik dibanding tahun lalu yang mencatat kerugian Rp 12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×