kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapura Prima siapkan dua proyek di tahun depan


Senin, 07 September 2015 / 11:03 WIB
Gapura Prima siapkan dua proyek di tahun depan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) sudah mulai menata rencana bisnis tahun depan. Manajemen perusahaan ini berencana membangun dua proyek properti terpadu sebagai upaya mengembangkan bisnis mereka.

Rudy Margono, Presiden Direktur Perdana Gapura Prima Tbk, menceritakan, pihaknya tengah mengkaji dua proyek tersebut dengan memperhitungkan kondisi  ekonomi domestik. "Kami akan meluncurkan dua superblok ini pada 2016," katanya, Sabtu (5/9).

Proyek properti terpadu pertama berlabel West Town Cengkareng di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Proyek tersebut akan dibangun di lahan seluas dua hektare (ha), terdiri dari gedung perkantoran setinggi 20 lantai. Lantas ada satu hotel bintang empat dengan daya tampung 200 unit kamar. Masih ada lagi dua menara hunian jangkung dengan kapasitas masing-masing menara sebanyak 400 unit.

Jika proses perizinan pendirian bangunan berjalan mulus,  Gapura Prima siap meluncurkan properti ini pada pertengahan tahun depan. "Investasi proyek ini sekitar Rp 600 miliar," tambahnya.

Proyek superblok kedua adalah Grand Park Pakuan Bogor di kawasan Bogor, Jawa Barat. Proyek bernilai Rp 400 miliar ini berdiri di atas lahan seluas 1,6 ha. Perinciannya adalah terdiri dari tiga menara apartemen dengan total kapasitas 1.200 unit. Lantas ada kawasan komersial pusat belanja dan ruko. GPRA pun akan membangun proyek ini 2016 nanti.

Dengan harapan roda ekonomi Indonesia sudah membaik, pengembang ini masih optimistis dua proyek terpadu tersebut bisa menarik minat konsumen. Terutama konsumen yang ingin punya tempat tinggal (end users).  "Meskipun saat ini daya beli konsumen menurun karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di 2015," kata Rudy.

Manajemen Gapura Prima  mengaku dalam kondisi sekarang ini, mereka sangat berhati-hati dalam ekspansi bisnis maupun melanjutkan penjualan proyek yang  direncanakan.  Pada paruh kedua tahun ini, mereka hanya akan melakukan finalisasi alias topping off menara ketiga apartemen Belmont Residence di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Proyek apartemen ini memiliki luas lahan satu hektare dengan nilai investasi Rp 500 miliar. Menara ketiga yang bernama tower Athena ini  punya ketinggian 21 lantai dan berisi sebanyak 400 unit apartemen. Harga apartemen ini antara Rp 600 juta per unit sampai Rp 1,9 miliar per unit.

Semenjak proyek ini meluncur tahun lalu sampai pertengahan 2015, Gapura Prima baru menjual sekitar 70 unit apartemen tersebut.  Adapun serah terima ke konsumen ditargetkan bisa berlangsung pada pertengahan 2016.

Sayang, hasil penjualan di Belmont Residence belum membantu perolehan bisnis Gapura Prima tahun ini.

Menurut proyeksi Rudy, pendapatan dan laba Gapura Prima sampai akhir tahun ini bisa turun dari tahun lalu. Penyebabnya tak lain daya beli konsumen yang lagi lesu dan biaya operasional perusahaan membengkak. "Kami perkirakan penjualan bersih dan laba komprehensif Gapura Prima akan turun 20% di akhir tahun ini," jelas Rudy.

Sebelumnya manajemen GPRA berharap, dua proyek tersebut bisa mendongkrak pendapatan berulang atawa recurring income Gapura Prima. Sebab di proyek ini terdapat hotel. Sebagai gambaran, di awal tahun ini, pendapatan berulang Gapura Prima baru sekitar 15% dari total pendapatannya. Perusahaan ini pernah menargetkan pendapatan berulang bisa mencapai 30% dari total pendapatannya.

Pada kuartal I- 2015 pendapatan GPRA cuma naik 4,7% menjadi Rp 73 miliar. Sementara laba bersihnya anjlok 40,6% menjadi Rp 7,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×