Reporter: Namira Daufina | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Menginjak paruh kedua tahun ini, PT Perdana Gapuraprima Tbk menempuh langkah bisnis strategis. Pengembang properti ini berencana menggandeng investor asing untuk mengembangkan beberapa proyek, baik proyek yang sedang berjalan, maupun merencanakan proyek baru.
Gapuraprima menyatakan saat ini pembicaraan perihal kerjasama ini tengah berjalan. "Untuk nama dan nilai investasi masih terlalu dini untuk kami jabarkan, yang jelas kerjasama itu sedang dalam proses berjalan," ujar Rosihan Saad, Sekretaris Perusahaan Perdana Gapuraprima kepada KONTAN, Senin (18/8).
Selain menjalin kerjasama menggarap proyek, Rosihan tak menjelaskan alasan perusahaannya harus mencari mitra bisnis. Dia juga belum memberikan gambaran model kerjasama yang akan dipilih, apakah membentuk perusahaan patungan, atau cukup berbagi modal kerja saja.
Yang pasti, tahun ini Gapuraprima memilih fokus menyelesaikan empat proyek yakni Diamond City, Bellevue Place di Pondok Indah, Bhuvana Resort di Ciawi Jawa Barat, dan proyek di Cengkareng. Tahun ini, Gapuraprima menganggarkan belanja modal Rp 450 miliar. Kesemuanya untuk mendanai empat proyek tersebut.
Khusus untuk Diamond City dan Bellevue, Gapuraprima menargetkan bisa merealisasikan pembangunan tahun ini. Sebab pembangunan kedua proyek itu sempat tertunda dari jadwal, yakni awal 2014.
Keterlambatan realisasi pembangunan karena terganjal proses perizinan. "Proses perizinan ini waktunya tentatif apalagi mau ada pergantian pemimpin. Jadi kapan penyelesaiannya, saya belum tahu, masih menunggu. Namun rencana kami, akhir tahun ini akan selesai dan proyek dapat berjalan," ujar Rosihan.
Sebagi informasi, Diamond City adalah superblok seluas 3,4 hektare (ha) yang berada di Cipayung, Jakarta Timur. Proyek ini terdiri dari tiga menara apartemen plus perkantoran dan pusat belanja.
Sementara Bellevue Place adalah apartemen di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. Proyek ini memakan area 3.630 meter persegi (m²).
Adapun mengenai kinerja, perusahaan berkode GPRA di Bursa Efek Indonesia mencetak pendapatan Rp 115,02 miliar pada semester I-2014. Pendapatan ini turun 35,95% dari semester I-2013.
Laba bersih tahun berjalan juga turun. Pada semester I-2014, laba bersihnya Rp 20,23 miliar atau turun 71,75% dari periode sama tahun 2013. Sebagai gambaran, Gapuraprima mengincar kenaikan pendapatan 20% tahun ini atau menjadi Rp 622,53 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News