Reporter: Ruhut Parulian Ambarita |
JAKARTA. Meski Tim Merah Putih tidak ikut berlaga di ajang Piala Dunia, tapi acara nonton bareng alias nobar mampu menyedot banyak orang datang ke kafe-kafe. Diperkirakan, jumlah pengunjung kafe meningkat sekitar 20%-40%.
Di Manchester United Cafe (MU) Cafe Jakarta, misalnya. Marketing Communication Officer MU Cafe Jakarta, Enny Pusparini, mengatakan saat ini, jumlah pengunjung di MU Cafe kini meningkat sebesar 40% sejak Piala Dunia bergulir. "Kira-kira mencapai 300 orang hingga 400 orang setiap hari," katanya.
Ia memperkirakan, jumlah pengunjung yang datang ke acara nonton bareng di MU Cafe akan terus meningkat hingga final Piala Dunia.
Tidak hanya itu, kata Enny, omzet MU Cafe sepanjang Piala Dunia diperkirakan meningkat hingga 50%. Dalam satu hari, kata dia, omzet yang didapat bisa mencapai di atas Rp 100 juta.
Enny menargetkan omzet hingga Rp 2 miliar hingga peluit berakhir pada pertandingan final Piala Dunia nanti. "Optimistis banget," katanya, yakin dapat meraih omzet sebesar itu. Dari seluruh pendapatan yang masuk, kata dia, sekira 75% disumbang dari penjualan food and beverages Sisanya, diperoleh dari penjualan pelbagai pernak-pernik sepakbola.
Kondisi serupa juga terjadi di Amor Cafe, Jakarta. Manajer Pemasaran Amor Cafe Sherly Zaryani mengatakan, sejak Piala Dunia bergulir jumlah pengunjung yang datang meningkat 30%-40% bila dibandingkan sebelum Piala Dunia digelar. "Pada hari biasa, pengunjung yang datang sekitar 100 orang per hari," katanya.
Sherly mengatakan, biasanya pengunjung ramai di atas pukul 24.00 hingga menjelang dini hari. Namun sejak Piala Dunia, kata dia, pengunjung sudah mulai datang pukul 18.00. "Mungkin sekarang orang lebih memilih nonton bola daripada menghadapi macet," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News