kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara wabah virus corona konsumsi listrik bakal menurun, kok bisa?


Selasa, 17 Maret 2020 / 18:47 WIB
Gara-gara wabah virus corona konsumsi listrik bakal menurun, kok bisa?
ILUSTRASI. Wabah virus corona berdampak luas dan telah menjalar ke berbagai sektor.. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/pras/17.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona berdampak luas dan telah menjalar ke berbagai sektor. Aktivitas ekonomi yang tertekan telah menurunkan tingkat konsumsi energi, termasuk listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun memperkirakan pemakaian setrum bisa turun cukup dalam.

Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar mengungkapkan, anjuran untuk mengurangi aktivitas di keramaian serta skema Work From Home (WFH) oleh sejumlah instansi dan perusahaan, memang akan meningkatkan konsumsi listrik di segmen rumah tangga.

Baca Juga: Perbankan terapkan kebijakan WFH, bagaimana nasib nasabah?

Namun, di saat yang bersamaan konsumsi listrik di segmen bisnis dan industri akan merosot. Menurut Edison, perbandingan kenaikan konsumsi setrum di segmen rumah tangga lebih mini dibandingkan penurunan konsumsi di segmen bisnis dan industri.

Edison memperkirakan, peningkatan konsumsi listrik di segmen rumah tangga bisa menyentuh 1,5% sampai dengan 2%. Sementara penurunan di sektor bisnis diprediksi berada dalam rentang 0,9% hingga 1,8%. Konsumsi listrik di segmen industri diperkirakan merosot lebih dalam, yakni di angka 1,2% sampai dengan 2,4%.

Angka tersebut disimulasikan dengan asumsi dampak dari Corona akan bertahan lama. Dengan simulasi itu, penurunan penjualan listrik PLN dalam setahun ini diperkirakan mencapai 0,6% hingga 1,2%.

"Rumah tangga meningkat tapi perkiraannya tidak menutup Kwh (Kilowatt hour) penurunan bisnis dan industri. Dampak Corona ini dapat membawa penurunan penjualan listrik secara total setahun. Mudah-mudahan segera pulih, sehingga perkiraan penjualan listrik tidak mengalami penurunan," kata Edison saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Baca Juga: Pebisnis hotel desak pemeritah evaluasi stimulus pariwisata

Kendati begitu, Edison mengungkapkan bahwa PLN masih belum mengubah target penjualan listrik di tahun ini. Alasannya, PLN masih memperhitungkan perkembangan kondisi aktual, serta masih mengejar tambahan konsumsi dari calon pelanggan potensial seperti dari smelter, Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Itu baru proyeksi, sampai saat ini belum ada perubahan target. Kita monitor terus perkembangannya, termasuk pelanggan bisnis dan industri. (Penjajakan pelanggan baru) juga tetap kita jalankan," ungkap Edison.

Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, hingga Februari 2020 penjualan listrik PLN masih tumbuh 5,79% dibandingkan Februari tahun lalu. Pertumbuhan segmen rumah tangga berada di angka 7,59%, bisnis 6,69%, sedangkan industri hanya mampu tumbuh 1,62%. Dilihat dari porsi penjualan listrik, segmen rumah tangga berkontribusi sebesar 42,31%, industri 31,55%, bisnis 18,28%, dan segmen lainnya sebesar 8%.

Pada tahun ini, target pertumbuhan penjualan tenaga listrik PLN memang dipatok lebih realistis, yakni hanya 4,55%. Dengan angka tersebut, target penjualan listrik PLN di tahun ini sebesar 256,7 TeraWatthour (Twh). Sementara target penambahan jumlah pelanggan mencapai sekitar 3,9 juta pelanggan.

Baca Juga: Ini 45 daftar industri padat karya yang dapat insentif investment allowance

Meski begitu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa memperkirakan dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, PLN tetap tidak akan mudah mencapai target tersebut. Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi di tahun ini yang diperkirakan sebesar 4,7%-4,8%, maka estimasi laju pertumbuhan konsumsi listrik di tahun 2020 hanya sekitar 4%-4,4%.

Fabby pun memperkirakan, dampak dari Corona terhadap konsumsi listrik akan tergambar pada bulan ini. "Konsumsi listrik rumah tangga naik, bisnis menurun. Di sisi industri juga aktivitas menurun karena produksi barang dan jasa melambat. Secara total bisa jadi laju pertumbuhan listrik bulan Maret akan sangat rendah, malahan bisa negatif," ungkap Fabby saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Jamin Pasokan Listrik

Di tengah wabah Corona saat ini, PT PLN (Persero) mengklaim sudah melakukan langkah mitigasi untuk menjamin keandalan pasokan listrik. Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyebut bahwa pihaknya telah memastikan kesiapan operasi penyediaan listrik, mulai dari penyediaan energi primer, pembangkitan, Pengaturan Beban, Transmisi, dan Distribusi.

Zulkifli bilang, PLN juga menambah unit Control System sebagai cadangan (Mirroring) untuk memastikan bahwa pasokan listrik tidak terganggu. “Kami telah memetakan, bagian-bagian mana yang harus tetap bekerja penuh tidak boleh berhenti atau 24 jam, dan yang dapat dijalankan melalui kantor-kantor PLN, dan yang dapat dikerjakan oleh pegawai dari tempat tinggal mereka,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×