Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta evaluasi kebijakan stimulus pariwisata.
Sebelumnya pemerintah menyiapkan stimulus untuk menggairahkan sektor pariwisata di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak Covid-19.
PHRI menilasi stimulus yang dikeluarkan sudah tidak relevan bagi Indonesia. Saat stimulus itu dikeluarkan Indonesia masih belum memiliki kasus positif Covid-19.
Baca Juga: IHSG turun, empat saham bank dibuang asing hingga satu jam jelang tutup pasar
Namun, saat ini telah ada lebih dari 100 kasus Covid-19 di Indonesia. Hal itu membuat industri pariwisata kembali tertekan.
"Kemarin kita minta dievaluasi stimulus pertama untuk pariwisata," ujar Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/3).
Sebelumnya, stimulus ditujukan untuk mengganti kerugian atas berhentinya wisatawan terutama dari China yang mencapai 2 juta per tahun. Wisatawan itu digantikan dengan wisatawan nusantara yang jumlahnya sekitar 275 juta tahun 2019.
Baca Juga: Insentif fiskal tak efektif, eks Menkeu Chatib usul dialihkan untuk progam kesehatan
Saat ini, rata-rata okupansi hotel di Indonesia telah menurun hingga di bawah 40%. Sebelumnya tidak hanya tertekan pada wisatawan nusantara yang berkurang, tetapi juga kegiatan bisnis yang berhenti sehingga menurunkan perjalanan dinas.