Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha industri aneka pangan melalui Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengeluhkan krisis kelangkaan garam industri. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun buka suara atas kondisi tersebut.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengakui stok garam industri semakin menipis. Namun, Putu memastikan ketersediaan garam industri masih aman untuk memenuhi keperluan akhir Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Dia mengklaim, stok garam untuk industri pangan masih aman sesuai dengan kontrak yang sudah didedikasikan.
"Stok ini karena sudah di-dedicated untuk mengisi kontrak-kontrak yang ada, sebenarnya yang belum itu mungkin sampai dengan di bulan Mei-Juni itu yang nanti dibutuhkan," kata Putu dalam konferensi pers rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI), Rabu (26/3).
Guna melakukan relaksasi terhadap pengadaan garam industri, pemerintah pun sedang dalam proses merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. Pembahasan sudah berlangsung sejak Desember 2024, yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
Baca Juga: Krisis Garam Industri Mengancam Kelangsungan Industri Aneka Pangan
"Memang sudah diminta untuk melakukan revisi, dan sejak itu berproses, sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan relaksasi ini disegerakan dan industri bisa segera mengisi kebutuhan garamnya yang sekarang stok semakin menipis," terang Putu.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya akan mengawal isu kelangkaan garam industri ini agar bisa segera teratasi. Sebab, ketersediaan bahan baku sangat penting untuk menjaga utilisasi produksi, termasuk di sektor manufaktur.
"Kemenperian akan menjaga stabilitas pasokan bahan baku untuk industri. Kami tidak akan membiarkan industri menurunkan utilisasi atau kinerjanya karena masalah bahan baku," kata Febri.
Sebelumnya, Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyampaikan bahwa kelangkaan garam industri merupakan masalah berlarut-larut yang dapat mengancam kapasitas produksi perusahaan, serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bagi industri aneka pangan, garam industri merupakan bahan baku untuk memproduksi berbagai produk pangan olahan.
Mulai dari seasoning, tepung bumbu, mi instan, snack, dan berbagai produk pangan olahan lainnya. Situasi ini dapat mengganggu operasional perusahaan, terutama di bulan Ramadan menjelang Idulfitri. Saat ini, stok garam industri aneka pangan yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025.
"Pihak pemasok menginformasikan kepada anggota kami bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan garam karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri. Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan baku garam industri," tegas Adhi dalam rilis yang disiarkan beberapa waktu lalu.
Selanjutnya: Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Selama Cuti Bersama, Nyepi, dan Lebaran 2025
Menarik Dibaca: Redmi Note 14 vs Redmi Note 13 Mana yang Lebih Bagus? Ini Beda Spesifikasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News