kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Garam masih mahal, dugaan kartel mencuat


Senin, 04 September 2017 / 19:42 WIB
Garam masih mahal, dugaan kartel mencuat


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Guyuran 75.00 ton garam impor asal Australia belum juga ampuh menekan harga garam. Dugaan praktik usaha tidak sehat yakni kartel pun mengemuka.

"Saya yakin ada indikasi kartel," ujar Muhammad Hasan, Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur (4/8).

Hal tersebut diungkapakan Hasan didasari dari berbagai sebab. Hasan bilang, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya keseimbangan harga. Jarak perbandingan harga antara harga beli dan harga jual dinilai terlalu jauh.

Hal kedua adalah masuknya garam impor menjelang panen raya. Masuknya garam impor menurut Hasan berdampak pada jarak yang besar antara harga beli dan harga jual tadi.

Ketiga merupakan masalah yang juga terjadi di impor beberapa komoditas lain. Hasan menduga adanya rembesan garam yang dipergunakan untuk industri masuk ke garam konsumsi.

Hasan juga bilang bahwa kekurangan garam tidak benar-benar terjadi di perusahaan karena hingga saat ini industri masih tidak menyerap garam rakyat. Lebih lanjut Hasan menjelaskan bahwa ada permainan stok oleh industri.

Kenaikan harga tersebut dinilai tidak masuk akal. Karena saat ini harga garam terus turun. Harga garam kualitas satu dihargai senilai Rp 1.700 per kilogram (kg) sedangkan harga paling rendah dijual dengan harga Rp 800 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×