kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garap bisnis kargo Merpati gandeng Pos Indonesia


Jumat, 14 September 2012 / 09:15 WIB
Garap bisnis kargo Merpati gandeng Pos Indonesia
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Selasa 27 Juli 2021, simak sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/01/2021


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Demi memperbaiki kinerja yang masih minus, PT Merpati Nusantara Indonesia kian serius mengembangan linis bisnisnya, salah satunya bisnis logistik. Selama ini, maskapai pelat merah ini sudah merambah usaha pengiriman barang, namun tidak fokus.

Untuk menangguk fulus dari bisnis logistik, Merpati telah menggandeng PT Pos Indonesia untuk menekuni bisnis logistik. Sinergi dua perusahaan milik negara itu resmi disepakati dengan ditekennya memorandum of understanding (MOU) pada Agustus 2012.

Direktur Utama Merpati, Rudi Setyopurnomo memasang target, kerjasama bisnis logistik tersebut akan mulai berjalan pada November tahun ini.

Dalam kerjasama ini, Merpati hanya berinvestasi melalui penyediaan pilot, izin terbang, dan rute-rute penerbangan. "Kami siap mengantarkan barang ke berbagai wilayah di Indonesia," ungkap Rudi, Kamis (13/9).

Rencananya, untuk menjalankan bisnis logistik tersebut, Merpati akan mendatangkan satu pesawat khusus angkut barang atau kargo, jenis Boeing 737. "Sementara ini, kami akan menyewa. Tapi, nantinya, kami akan punya pesawat sendiri," paparnya.

Hanya saja, biaya untuk sewa satu pesawat kargo tersebut akan ditanggung PT Pos. Perusahaan akan memakai kas internal untuk pengadaan pesawat Boeing 737 tersebut. Saat ini, baik Merpati maupun PT Pos masih dalam penjajakan dengan beberapa negara untuk pengadaan pesawat tersebut.

Menurut Rudi, bisnis logistik akan sangat menguntungkan, karena dalam sehari putaran logistik di Bandara Cengkareng mencapai 150 ton. Nantinya, kerjasama ini akan menggunakan sistem sharing profit. Sayang, dia belum bisa menyebut persentase pembagian keuntungan.

Yang jelas, Rudi berharap, dengan adanya kerjasama ini, bisnis logistik bisa berkontribusi sebesar 10%-12% pada total pendapatan perusahaan. Sebelumnya, bisnis kargo yang dijalankan sendiri oleh Merpati hanya memberikan kontribusi 8%.

Rudi mengklaim, pada semester I tahun ini, operating profit Merpati telah meningkat 10% dari tahun lalu. Sementara laba setelah pajak (EBITDA) juga tumbuh 5% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Itulah sebabnya, Rudi optimistis, Merpati bisa membukukan kinerja positif di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×