Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) terus memperkuat penggunaan teknologi informasi untuk menuju digital port. Rencana tersebut paralel dengan target perusahaan untuk menjadi pelabuhan kelas dunia pada tahun depan dengan layanan yang lebih cepat, mudah dan murah.
Elvyn G Masasya, Direktur Utama IPC menyebut sudah mencanangkan digitalisasi sejak tiga tahun lalu, hasilnya saat ini perusahaan bisa bertransformasi menjadi operator pelabuhan dengan tata kelola yang transparan dan baik. Tidak hanya di bisnis pelabuhan, tetapi di bisnis darat yakni aktivitas bongkar muat dan bisnis pergudangan dan lainnya.
Baca Juga: Tahun depan IPC siapkan belanja modal Rp 7,6 triliun
“Proses perhitungan kontainer sudah computerize, untuk bisnis inti sudah disiapkan platform parsial dan akan menyeluruh menjadi trade fasilitator pada tahun 2024. Itu tidak ada lagi temu muka, semuanya digital sehingga biaya akan murah, mudah dan cepat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11)
Targetnya pada tahun 2024 mendatang perusahaan bisa melakukan door to door solution ke pada pelanggan mulai pelayanan dari pabrik hingga ke costumer maupun sebaliknya. Tahapannya tahun depan perusahaan akan menjadi pelabuhan kelas dunia dengan implementasi digital.
Sedangkan pada tahun 2021 perusahaan akan melakukan penguatan bisnis dan sistem, tahun 2022 memperkuat value chain bisnis di laut dan darat, tahun 2023 melakukan integrasi sistem dan tahun 2024 terwujud trade fasilitato yang full digital.
Baca Juga: IPC kaji ulang rencana go public dua anak usahanya
“Dulu (bisnis) pelabuhan hanya menyewakan tanah dan ke depan menjadi trade fasilitator. Ini mirip-mirip dengan Gojek dan Traveloka, jadi kalau konsumen mau cari kapal, terminal, truk, pergudangan bisa lewat platform itu namanya trade fasilitator,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News