Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan tambang batubara, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) berencana mengakuisisi tambang emas, bauksit, dan batubara di Sudan, Afrika. Harapannya, pada tahun depan proses akuisisi ini bisa tuntas.
Komisaris GTBO Pardeep Dhir menyatakan, perusahaan sudah menunjukan perusahaan yang memiliki keahlian teknis untuk mencari tambang di sana. Nantinya, konsultan pertambangan yang ditunjuk itu bakal melakukan uji tuntas atau due dilligence untuk mengetahui cadangan yang layak di sana.
Pun begitu dengan lapisan tanah penutup atau stripping ratio serta nilai akuisisi yang tepat untuk tambang tersebut. "Kami juga sudah berkonsultasi dengan Kedutaan Sudan di Jakarta dan telah merekomendasikan investasi ke pemerintah pusat Sudan," ungkap dia ke KONTAN, akhir pekan lalu.
Dia memaparkan, hal terpenting dalam melancarkan aksi akuisisi tambang adalah mengetahui stripping ratio, ketersediaan sumber daya manusia (SDM), logistik atau jarak antara lokasi tambang ke stockpile, pelabuhan batubara, serta nilai akuisisi.
Pardeep mengungkapkan, untuk melakukan semua proses, mulai dari due dilligence hingga proses akuisisi, perusahaan sudah membayar perusahaan konsultan pertambangan sebesar US$ 42,5 juta.
"Itu kalau disetujui, kalau batal maka dana sebesar US$ 42,5 juta itu akan dikembalikan kepada kami, targetnya proses ini selesai pada 30 Juni 2015," ujar Pardeep.
Dia menyatakan, dari hasil uji tuntas yang nanti dilakukan, manajemen perusahaan ini juga bisa menerka apakah perlu untuk menggandeng investor lain dalam proses akuisisi ini, atau mampu melakukan akuisisi 100% saham tambang di Sudan tersebut melalui pendanaan sendiri. "Menggandeng investor tujuannya untuk membagi risiko," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News