kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Indonesia (GIAA) Targetkan 60 Pesawat Akan Beroperasi Hingga Desember 2022


Rabu, 19 Oktober 2022 / 19:29 WIB
Garuda Indonesia (GIAA) Targetkan 60 Pesawat Akan Beroperasi Hingga Desember 2022
ILUSTRASI. Raih Dana PMN Rp 7,5 triliun, Garuda Indonesia targetkan 60 pesawat akan beroperasi hingga Desember 2022 . REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapatkan persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 Triliun yang akan cair pada Oktober-November 2022.

Direktur Niaga dan Layanan Garuda Indonesia, Ade R. Susardi mengatakan saat ini proses pencairan PMN masih berlangsung dan dipastikan akan cair di tahun 2022. 

“Dana PMN ini nantinya akan difokuskan untuk restorasi pesawat, karena selama pandemi Covid-19 banyak pesawat yang tidak digunakan. Sehingga untuk mengaktifkannya kita butuh prolong maintenance dan dana PMN akan digunakan untuk itu,” jelas dia kepada media, Rabu (19/10). 

Baca Juga: Restrukturisasi Utang, Garuda (GIAA) Akan Menerbitkan Saham Total Rp 19,79 Triliun

Ade mengatakan dengan adanya dana PMN, jumlah pesawat Garuda Indonesia yang aktif akan mencapai  60 pesawat hingga akhir Desember 2022. Begitu juga untuk pesawat Citilink mencapai 60 pesawat. Di samping itu, dari sisi kinerja keuangan, Garuda Indonesia juga optimis tahun ini dapat membukukan perbaikan revenue yang lebih tinggi dibandingkan dengan raihan di tahun 2021. 

Sebagai informasi tambahan, perseroan berhasil mencetak kinerja positif di sepanjang semester I-2022.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada semester I-2022, Garuda Indonesia membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 3,76 miliar. Padahal, pada semester I-2021 lalu emiten pelat merah ini menderita rugi bersih mencapai US$ 898,65 juta.

 

Perseroan juga meraih pendapatan usaha sebanyak US$ 878,70 juta pada semester I-2022 atau meningkat 26,11% secara tahunan dibandingkan pendapatan usaha pada semester I-2021 yakni sebesar US$ 696,80 miliar.

Pendapatan usaha Garuda Indonesia di paruh pertama tahun ini terdiri atas pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar US$ 677,29 juta, kemudian diikuti oleh pendapatan lainnya sebesar US$ 113,84 juta, dan pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal sebesar US$ 87,57 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×