Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia memberikan potongan harga hingga 40% untuk rute-rute tertentu. Ini sebagai upaya untuk mendukung mobilitas para pengguna jasa sekaligus untuk menindaklanjuti komitmen pemerintah dalam menyediakan akses transportasi udara yang terjangkau bagi masyarakat.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, potongan harga tersebut berlaku untuk pembelian tiket, baik melalui online travel agent (OTA), mobile apps, website, maupun ticketing office Garuda Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Pemberian potongan harga ini berlaku untuk periode perjalanan pada tanggal 10 Desember 2019 hingga 31 Januari 2020. Potongan harga berlaku pada hari-hari tertentu di rute-rute domestik tertentu,” kata Pikri dalam siaran pers, Jumat (13/12).
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) tinjau ulang rute penerbangan ke Eropa
Rute-rute domestik tersebut di antaranya Balikpapan-Yogyakarta, Biak-Makassar, Denpasar-Ambon, Denpasar-Kupang, Jakarta-Balikpapan, Jakarta-Palangkaraya, Jakarta-Nias, Jayapura-Nabire, Mamuju-Makassar, Palu-Makassar, Timika-Nabire, Yogyakarta-Makassar. Diskon berlaku setiap Selasa dan Kamis.
Sedangkan untuk rute Jakarta-Jayapura, potongan harga berlaku pada Selasa, Rabu, dan Kamis. Sementara diskon untuk rute Jakarta-Silangit berlaku pada Jumat dan Minggu.
“Langkah Garuda Indonesia ini merupakan upaya perusahaan dalam memberikan kesempatan bagi para pengguna jasa untuk dapat merayakan momen khusus ini bersama dengan keluarga dan kerabat yang jauh,” ujar Pikri.
Selain memberikan potongan harga, Garuda Indonesia juga menyiapkan 30.630 kursi tambahan (extra seat) untuk penerbangan domestik dan internasional. Ini sebagai langkah antisipasi menghadapi kenaikan jumlah penumpang selama periode peak season Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Baca Juga: Garuda berhentikan eks direksi Garuda dari komisaris anak, cucu, dan cicit Garuda
Garuda Indonesia memperkirakan, periode peak season akan bergulir mulai 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020. Kursi tambahan tersebut terdiri dari 17,496 kursi untuk frekuensi penerbangan tambahan dan 13,134 kursi dengan pengoperasian armada yang lebih besar.
“Namun demikian, kami akan terus memantau perkembangan dari kebutuhan pasar selama periode peak season ini berlangsung jika diperlukan penyesuaian kapasitas penerbangan lebih lanjut,” imbuh Pikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News