Reporter: Erika Anindita | Editor: Dikky Setiawan
BALI. Semakin langkanya keberadaan Burung Jalak Bali saat ini disebabkan oleh rusaknya habitat hutan akibat deforestasi, terbatasnya daerah sebaran, serta maraknya perburuan yang dilakukan dengan tidak bertanggung jawab.
Hari ini (4/7), maskapai penerbangan milik pemerintah Garuda Indonesia bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia meresmikan Konservasi dan Pelestarian Jalak Bali (Bali Myna) di Bali Safari & Marine Park, Denpasar, Bali.
Ikut berpartisipasi dalam peresmian tersebut adalah Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Direktur Garuda Indonesia Novianto Herupratomo, dan Direktur Taman Safari Indonesia Tonny Sumampau.
Upaya pelestarian satwa endemik Pulau Dewata tersebut dilakukan dengan pembangunan 1 unit rumah (aviary) dan pelestarian sebanyak 18 ekor Jalak Bali. "Kami berharap, melalui program konservasi dan pelestarian ini, Jalak Bali dapat tetap dinikmati keberadaannya oleh masyarakat dalam dan luar negeri," ujar Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia.
Kerja sama program konservasi ini mencakup pelatihan serta edukasi yang melibatkan masyarakat setempat. Tujuannya adalah mengembangkan keahlian dan meningkatkan awareness masyarakat, khususnya generasi muda, agar dapat ikut menjaga dan melindungi Jalak Bali dari kepunahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News