Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Garuda Indonesia sudah menerbangkan sebanyak 17,2 juta penumpang selama paruh pertama tahun ini. Jumlah tesebut sudah termasuk dari anak usaha Citilink.
Dari jumlah tersebut, Garuda menerbangkan sebanyak 2,5 juta penumpang ke luar negeri alias penerbangan internasional. Hasil ini melonjak 20% dari paruh pertama 2016.
Menurut Ikhsan Rosan, Manajer Humas Garuda Indonesia, kenaikan tersebut tidak terlepas dari animo pelancong lokal beranjangsana ke luar negeri alias outbound. Selain itu juga berkat adanya pameran Garuda Travel Fair yang bekerjasama dengan biro wisata dan perbankan nasional.
Penumpang Garuda sendiri banyak bertandang ke negara-negara seperti Australia, Hongkong atau Singapura, Jepang, atau Korea Selatan. "Australia lebih banyak dikunjungi karena banyak orang Indonesia yang sekolah di sana. Tidak hanya yang sekolah, orang tua dan keluarga akan cenderung melancong ke sana. Sedangkan Singapura itu pasti ramai setiap weekend. Hongkong ramai peminat karena bebas visa ketika libur panjang" terang Ikhsan kepada KONTAN, Senin (31/7).
Garuda juga bermitra dengan badan wisata di luar negeri. Misalnya dengan National Tourism Office di Perth. "Mereka akan menyediakan berbagai paket yang menarik di sana. Misal hotel atau tempat destinasi. Begitu pun iklan Garuda juga dibantu oleh pihak sana," jelas Ikhsan.
Selain itu Garuda juga gandeng berbagai bank plat merah seperti BRI, BNI, dan Mandiri untuk bisa memberi harga spesial. "Garuda berikan harga diskon sedangkan pihak bank juga ikut memberikan diskon dalam bentuk chip in," kata Ikhsan.
Langkah Garuda ini supaya tingkat keterisian pesawat tetap terjaga saat terbang dari Indonesia ke luar negeri. Makanya, Garuda kerap melakukan beberapa trik untuk menarik minat pelancong Indonesia ke keluar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News