kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Gas Perdana dari Proyek West Belut Medco E&P Resmi Mengalir


Rabu, 11 September 2024 / 17:06 WIB
Gas Perdana dari Proyek West Belut Medco E&P Resmi Mengalir
ILUSTRASI. Lapangan migas West Belut-1 Medco E&P Natuna. Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) memulai aliran gas perdana dari Proyek West Belut di Wilayah Kerja B Laut Natuna Selatan.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) resmi memulai aliran gas perdana dari Proyek West Belut di Wilayah Kerja B Laut Natuna Selatan. Proyek West Belut yang ditemukan pada akhir 2020 ini berhasil memulai aliran gas pada Rabu (11/9).

Proyek ini selesai lebih cepat dari target awal pada Oktober 2024. Lingkup kerja Proyek West Belut meliputi pembangunan platform kepala sumur dengan kapasitas produksi gas sebesar 55 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan pipa bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 12 km yang menghubungkan platform West Belut dengan pipa South Belut yang sudah ada.

Selain itu, proyek ini juga mencakup modifikasi pada fasilitas Central Processing Platform (CPP) di North Belut. Fasilitas West Belut juga mengadopsi teknologi ramah lingkungan dengan platform tidak berawak yang menggunakan tenaga surya 100%.

Baca Juga: Intip Strategi Medco Energi (MEDC) yang Lirik Peluang Akuisisi di Tiga Wilayah

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, kesuksesan proyek ini memberikan efek positif terhadap negara dengan total investasi mencapai US$ 84 juta, atau sekitar Rp 1,3 triliun (berdasarkan kurs US$ 1 = Rp 15.400), proyek ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap efek berganda hulu migas.

"Selain itu, estimasi penerimaan negara dari proyek ini adalah sebesar US$ 41,7 juta, setara dengan Rp 641,2 miliar, akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendapatan negara," jelasnya.

Dwi juga menekankan pentingnya inovasi dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam proyek ini. Platform yang menggunakan tenaga surya sepenuhnya merupakan salah satu contoh inovasi yang kami dorong di industri migas. 

Baca Juga: Kejar Target Produksi, Ini Sederet Rencana Medco Energi Tahun Ini (MEDC)

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung transisi energi menuju penggunaan energi bersih, serta mengurangi jejak karbon dalam proses produksi. Kami harap langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi proyek-proyek migas lainnya di Indonesia.

Lebih lanjut, Dwi menyoroti keberhasilan dan pembelajaran dari proyek West Belut ini perlu didokumentasikan dengan baik sebagai inspirasi dan acuan bagi pengembangan proyek-proyek hulu migas lainnya di masa depan.

Selanjutnya: Periksa 3 Emiten Bank LQ45 yang Beda Arah saat IHSG Turun pada Rabu (11/9)

Menarik Dibaca: Cara Menanam Bunga Bougenville di Tanah dan Pot, serta Perawatannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×