kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Geber produksi, Nestle bangun pabrik di Jawa Barat


Kamis, 09 Desember 2010 / 21:10 WIB
Geber produksi, Nestle bangun pabrik di Jawa Barat
ILUSTRASI. Produk Nature Republic


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Guna menerobos pangsa pasar susu, Nestle baru saja membangun pabrik baru di Jawa Barat. Pabrik tersebut, saat ini untuk memproduksi dua produk yakni Milo dan bubur bayi Cerelac. Menurut President Director PT Nestle Indonesia, Arshad Chaudry, pabrik ini bertambah setelah Maret lalu Nestle meresmikan pabriknya di Kejayan, Pasuruan Jawa Timur. Luas pabrik tersebut adalah sebesar 30 hektare. Atas investasi ini, Nestle keluar dana hingga US$ 100 juta."Kami mau komitmen memimpin pasar," kata Arshad Kamis (9/12).

Pabrik tersebut saat ini sedang tahap pembangunan. Arshad menargetkan tahun 2012 siap beroperasi dan sampai 2015 untuk perluasan produk selain Milo dan Cerelac. Saat ini suplai bahan baku Nestle dari 33.000 peternak sapi di Jawa Timur dan petani kakao di Lampung. Sayang Arshad enggan membocorkan kapasitas dan peningkatan pabrik. Arshad hanya pabrik menyerap sebanyak 300 tenaga kerja. Pabrik tersebut bisa menyerap sebagian dari suplai 10.000 ton bubuk kakao di Indonesia. "Intinya bahan baku kami ambil dari dalam negeri, untuk konsumsi dalam negeri pula," tambah Arshad.

Milo dan Cerelac sendiri adalah produk andalan Nestle setelah Dancow. Milo adalah minuman berenergi berbahan coklat yang dipasarkan di kawasan Asia Tenggara. Milo dan Cerelac berbahan dasar susu dan cokelat. Menurut R Wisman Djaja, Supply Chain Director Nestle pasar Milo sendiri masih di Bawah Dancow yang memegang pangsa pasar tertinggi pasar susu di Indonesia."Kami tetap merangsang petani agar produksinya meningkat, buktinya dulu cuma ratusan liter sekarang sudah 700.000 liter." kata Wisman.

Bentuk rangsangan Nestle atas peternak adalah dengan memberikan fasilitas 150 biogas di tiap koperasi. Nestle memberikan dana sebesar Rp 3,5 juta tiap koperasi peternak untuk membeli satu unit biogas. Tahun 2009 lalu, Nestle mengeluarkan kocek kepada peternak sapi sebesar US$ 100 juta."Total dana tersebut termasuk pelatihan dan pendampingan," ungkap Brata T Hardjosubroto, Head of Public Relation Nestle kepada KONTAN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×