kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nestle Tetapkan Syarat Minyak Sawit yang Dibelinya


Rabu, 11 Agustus 2010 / 08:46 WIB
Nestle Tetapkan Syarat Minyak Sawit yang Dibelinya


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Juru Bicara PT Nestle Indonesia Brata T Hardjosubroto tidak banyak berkomentar mengenai hasil verifikasi atas PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) oleh Control Union Certification (CUC) dan BSI Group (BSI) atau Independent Verification Exercise Team (IVET). Namun, ke depan, Nestle telah menetapkan syarat bagi minyak sawit yang akan dibelinya. Beberapa syarat ini antara lain minyak sawit berasal dari perkebunan yang beroperasi sesuai dengan aturan yang berlaku, melindungi kawasan hutan konservasi, melindungi lahan gambut, dan melindungi hutan yang mampu menyerap karbon.

Brata menyatakan, strategi keputusan mengenai pemilihan pemasok CPO untuk Nestle ke depan akan didasarkan pada kepatuhan terhadap Responsibel Sourcing Guidelines (RSG) dan keseluruhan Nestle Suplier Code. "Namun demikian, prioritas Nestle Indonesia akan selalu dan tetap untuk mendapat pasokan dari produsen di Indonesia yang dapat dipercaya dalam hal sustainability," ujar Brata kepada KONTAN.

Ia menambahkan, sejak Mei 2010 lalu Nestle bekerjasama dengan The Forest Trust (TFT), lembaga swadaya masyarakat global yang bergerak di bidang pelestarian hutan. Lembaga ini membantu Nestle dalam meneliti mata rantai usahanya dan menghentikan pasokan dari perkebunan yang mengakibatkan kerusakan hutan.

Bersama TFT, kata Brata Nestlé mulai menerapkan Responsible Sourcing Guidelines (RSG), yang melengkapi Nestlé Supplier Code yang diberlakukan kepada para pemasok minyak sawitnya. "Berdasarkan pedoman tersebut, Nestlé dan TFT akan melakukan penilaian terhadap kinerja para pemasok dan memberikan bantuan teknis kepada mereka yang saat ini belum dapat memenuhi persyaratan-persyaratan kami, namun mempunyai komitmen untuk mencapai sustainability (keberlanjutan),"jelas Brata.

Menurut Brata, sebenarnya minyak sawit bukan merupakan bahan baku penting untuk produk-produk Nestlé. "Nestlé hanya membeli 0.7 % dari produksi minyak sawit dunia," katanya.

Meski begitu Nestlé menyadari tanggung jawabnya untuk memberikan kontribusi bagi jalan keluar yang efektif dan berkesinambungan. Karenanya, "Secara bertahap Nestlé berkomitmen untuk mendapat pasokan minyak sawit seluruhnya hanya dari sumber yang sustainable (berkelanjutan) pada tahun 2015," ungkap Brata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×