Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) baru saja merilis obat untuk lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC) bernama Serplulimab.
Penderita small cell lung cancer (SCLC) jika dibandingkan dengan penderita non-small cell lung cancer, memang hanya 13% hingga 15%. Namun penderita SCLC memiliki harapan hidup yang jauh lebih rendah.
Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM., Dokter Konsultan Hematologi Onkologi RS Cipto Mangunkusumo dalam paparannya mengatakan dari 100 orang pasien penderita SCLC, yang bertahan dalam jangka waktu 5 tahun hanya 7%.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Bidik Pasar Obat Kanker Paru
“Yang (penderita) small lung cancer hanya tahan 7% dalam 5 tahun. Jadi dari 100 penderita small lung cancer, hanya 7 yang masih bertahan hidup selama 5 tahun,” ungkapnya saat ditemui Kontan beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, dengan penambahan Serplulimab dikombinasikan dengan Kemoterapi, angka bertahan hidup atau survival dari para pasien tercatat meningkat.
“Dengan pemberian tambahan obat, tentu dengan kemoterapi yang diberikan ditambah dengan seprulimab dalam 2 tahunya itu, yang bertahan meningkat hingga 43,1%, ini khusus penderita di stadium 4,” katanya.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Launches Serplulimab Product for Lung Cancer Patients
Jadi dengan tambahan Seprulimab, ternyata hasil bertahan hidup para pasien cukup baik dan efek sampingnya minimal dibanding dengan obat sejenisnya yang lebih dulu muncul.
Untuk diketahui, peluncuran Serplulimab yang merupakan hasil kolaborasi dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc., telah dilakukan pada Sabtu (9/3) lalu. Ini adalah langkah lanjutan setelah Kalbe mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM RI pada Desember 2023.
“Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait,” ujar Sie Djohan, Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Luncurkan Produk Serplulimab Untuk Penderita Kanker Paru-Paru
Nantinya, Kalbe ungkap dia juga akan mencoba memasarkan produk ini ke luar negeri. Negara-negara yang dibidik antara lain negara di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Afrika Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News