kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejolak Geopolitik Internasional Bisa Tekan Industri Kosmetik dan Farmasi Indonesia


Minggu, 02 Oktober 2022 / 14:50 WIB
Gejolak Geopolitik Internasional Bisa Tekan Industri Kosmetik dan Farmasi Indonesia
ILUSTRASI. Kondisi geopolitik dunia dan proyeksi terjadinya resesi global di 2023 akan menekan geliat industri kosmetik dan farmasi di dalam negeri. Foto: DOK Martha Tilaar


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi geopolitik dunia dan proyeksi terjadinya resesi global di 2023 akan menekan geliat industri kosmetik dan farmasi di dalam negeri. Perusahaan kosmetik dan jamu, Martha Tilaar Group telah menyiapkan rencana untuk menghadapi kondisi dunia yang semakin bergejolak. 

CEO Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar mengatakan, kondisi ekonomi global yang dipengaruhi oleh persoalan geopolitik, pandemi Covid-19, laju nilai tukar, dan lonjakan harga komoditas akan berimbas pada perekonomian Indonesia. 

“Agak pesimis jika terjadi resesi global. The Fed sudah menaikkan suku bunga, maka kurs akan naik. Nah, untuk Indonesia maka inflasi terhadap barang-barang impor dan harga bahan baku yang dibeli dari luar seperti untuk sektor farmasi dan kosmetik pasti akan naik,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/9).

Baca Juga: Simak Jurus Jitu Martina Berto (MBTO) Memperbaiki Kinerja di 2022,

Di samping itu, kenaikan pendapatan masyarakat yang tidak signifikan juga akan menekan belanja konsumen (consumer spending) di 2023. Tentu hal ini akan berimbas pada turunnya daya beli dan omzet Perusahaan. 

Maka itu, Kilala mengungkapkan, pihaknya bersiap-siap melaksanakan strategi hold atau wait and see (menahan sembari melihat situasi) sehingga semua akan berpusat pada bagaimana melawan pasar yang mungkin akan lesu di 2023. 

Di tahun ini, Martha Tilaar Group melalui anak usahanya PT Martina Berto Tbk (MBTO) fokus memperbaiki kinerja keuangan salah satunya dengan cara mempertajam strategi pemasaran dan menggandeng sejumlah distributor untuk memperluas cakupan pasar. 

Selain itu, MBTO juga mendorong penjualan melalui online di mana pada semester I 2022 pihaknya mencatatkan pertumbuhan penjualan melalui kanal digital hingga 60% yang juga dihasilkan dari penjualan melalui market place dan media sosial. 

Secara umum Kilala menilai bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah sangat tepat dalam membelanjakan anggaran (government spending). “Anggaran dibelanjakan untuk infrastruktur dan perbaikan birokrasi, ini pasti akan menekan biaya usaha secara umum dan dapat menciptakan lapangan kerja yang akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. 

 

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil optimistis prospek kinerja MBTO di tahun ini dapat membaik seiring dengan perbaikan dari sisi penjualan bersih dan laba sebelum pajak. Dengan strategi-strategi bisnis yang sudah dipersiapkan, MBTO merencanakan untuk mencapai target net sales 2022 sebesar Rp 416 miliar yaitu bertumbuh sebesar 97,15 % dibanding net sales tahun 2021. 

Adapun MBTO juga melakukan efisiensi di COGS dari 68,33% di 2021 menjadi 63,23% di 2022. Lalu biaya pemasaran dan penjualan dari 38,21% di 2021 menjadi 22,78% di 2022, sehingga Earning Before Interest Depreciation (EBITDA) dari minus Rp 66 miliar di 2021 menjadi positif Rp 28 miliar di 2022, operating profit Rp 7 miliar di tahun 2022 dari minus Rp 99 miliar di tahun 2021. 

Sementara profit after tax dari minus Rp148 miliar di 2021 menjadi minus Rp 15,353 miliar di 2022 sehingga hampir semua rasio keuangan di 2022 jauh membaik dibandingkan 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×