Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021, pada hari ini, Rabu (22/9). RUPSLB yang dipimpin oleh Yul Ari Pramuraharjo, selaku Komisaris Utama, menyetujui satu agenda.
RUPSLB tersebut memberhentikan dengan hormat Muhammad Toha Fauzi sebagai Komisaris, sehubungan dengan penunjukan yang bersangkutan sebagai Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya (Persero). Dengan keputusan itu, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PPRE untuk masa jabatan 5 tahun, terhitung sejak ditutupnya RUPSLB ini adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Yul Ari Pramuraharjo
- Komisaris : Sumardi
- Komisaris Independen : Indra Jaya Rajagukguk
Baca Juga: PTPP: PP Presisi akan rights issue dan PP Infrastruktur bakal gelar IPO
Direksi
- Direktur Utama : Rully Noviandar
- Direktur : Benny Pidakso
- Direktur : M. Wira Zukhrial
- Direktur : Muhammad Darwis Hamzah
Komisaris Utama Yul Ari Pramuraharjo memaparkan, PP Presisi telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga Agustus 2021.
"Meningkat sebesar 103% year on year dari Rp 1,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di mana, 32% merupakan kontrak jasa pertambangan," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/9).
Yul menjelaskan, perolehan kontrak baru dari jasa pertambangan merupakan prestasi PPRE yang akan menjadikan lini bisnis jasa pertambangan sebagai sumber recurring income. Sekaligus sebagai mitigasi risiko bisnis sektor konstruksi.
Dalam keterangan sebelumnya, Direktur Utama PPRE Rully Noviandar menerangkan bahwa kontrak baru yang sudah diperoleh PPRE hingga Agustus 2021 itu setara 95% dari target kontrak baru yang ditetapkan perusahaan yang sebesar Rp 3,7 triliun.
Adapun penambahan kontrak baru pada Agustus 2021 adalah Rp 105,1 miliar. Kontrak tersebut berasal dari sejumlah proyek, seperti proyek pengembangan infrastruktur Tambang Multi Harapan Utama (MHU) dengan Rp 65,6 miliar, kontribusi dari entitas anak, LMA pada proyek KA Makasar–Parepare Segmen F Arah Tonasa sebesar Rp 19,8 miliar.
Selain itu, ada kontrak baru yang berasal dari proyek pekerjaan pengecoran Jalan Rigid Batang dan pekerjaan Rusun Batang, jalan tol Lubuk Linggau Bengkulu dan jalan tol Cisumdawu.
“Proyek Jasa Tambang MHU merupakan proyek mining development yang berfokus pada pekerjaan infrastruktur mining. Dengan pekerjaan Proyek MHU ini, menjadikan komposisi perolehan kontrak baru PPRE hingga Agustus 2021 didominasi oleh lini bisnis mining services 62%, civil work 30% dan sisanya structure work serta production plant 8%. Sebesar 72% kontrak baru tersebut berasal dari non group dan 28% dari PP group,” pungkas Rully.
Selanjutnya: Sejumlah bursa Asia menghijau terbawa sentimen pembayaran utang Evergrande
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News