kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Gelombang PHK mulai menghantam industri farmasi


Selasa, 09 Februari 2016 / 16:29 WIB
Gelombang PHK mulai menghantam industri farmasi
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah sungguh-sungguh menghentikan gelombang PHK. 

Sebab gelombang PHK semakin besar dan yang teranyar menghantam industri farmasi.

"Perusahaan kembali melakukan PHK buruh farmasi pabrik obat multinasional pada Februari ini," ujar Presiden KSPI Said Iqbal kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (7/2/2016). 

Ia menuturkan, ada ratusan buruh yang sudah di PHK di sejumlah perusahaan farmasi pada Februari 2016 ini. 

Perusahaan farmasi itu antara lain PT Novartis sebanyak 100 orang di Kuningan, PT Sandoz 200 orang di Pasar Rebo Jakarta Timur, dan PT Sanopi Aventis 5 orang yang kemungkinan menjadi 100 orang di Jakarta Timur. 

Menurut Said, sejumlah buruh yang di PHK tersebut merupakan anggota Federasi Serikat Pekerja Farkes Reformasi yang juga anggota KSPI. 

Alasan PHK itu karena perusahaan ingin memangkas kapasitas produksi. 

Bahkan kata dia, kemungkinan gelombang PHK itu akan merembet ke perusahaaan farmasi lainya misalkan PT Merck, PT Glaxo, dan PT Jhonson and Jhonson. 

"Sungguh ini benar-benar ada PHK, bukan main-main dan mengada-ada. Perusahaan farmasi yang sudah melakukan PHK merupakan perusahaan multinasional dari Perancis dan Swiss dan mereka sudah puluhan tahun di Indonesia," kata Said. (Penulis: Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×