kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gema Grahasarana (GEMA) bidik pendapatan Rp 1 triliun tahun ini


Senin, 17 Agustus 2020 / 19:44 WIB
Gema Grahasarana (GEMA) bidik pendapatan Rp 1 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Produsen Vivere, PT Gema Graha Sarana Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) tidak ingin muluk-muluk dalam mengejar pendapatan tahun ini. Sampai tutup tahun nanti, GEMA hanya membidik pendapatan sebesar Rp 1 triliun.

Sebagai perbandingan, GEMA tercatat membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,18 triliun pada tahun 2019 lalu. “Target pendapatan tahun ini kurang lebih sama dengan tahun 2019 lalu,” kata Corporate Secretary Gema Grahasarana Felrina Sutandi kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).

Kinerja GEMA memang tidak kebal efek gulir pandemi corona (covid-19). Ferlina bilang, pagebluk corona yang mewabah telah mengakibatkan adanya penundaan tender serta pelaksanaan beberapa proyek perusahaan. Akibatnya, realisasi pendapatan perusahaan di semua lini usaha mengalami penurunan di semester pertama.

Mengintip laporan keuangan perusahaan, pendapatan GEMA dari lini interior, furnitur, mekanik dan listrik mengalami penurunan sebesar 12,14% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 392,70 miliar di semester pertama tahun ini. Sebelumnya pendapatan  interior, furnitur, mekanik dan listrik perusahaan mencapai Rp 446,98 miliar pada semester pertama tahun lalu.

Baca Juga: Ini strategi Gema Grahasarana (GEMA) untuk genjot kinerja di tengah pandemi Covid-19

Penurunan juga dijumpai pada lini laminasi, serta lini perlengkapan dan parcel. Berdasarkan laporan keuangan GEMA, pendapatan laminasi perusahaan merosot 39,88% yoy dari semula Rp 44,13 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 26,53 miliar di semester I 2020.

Sementara itu, pendapatan GEMA dari lini perlengkapan dan parcel turun 7,83% yoy dari Rp 9,57 miliar  di semester I 2019 menjadi Rp 8,82 miliar di semester I 2020.

Akibatnya, total pendapatan neto GEMA turun 14,50% yoy menjadi Rp 428,06 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, pendapatan neto GEMA mencapai Rp 500,70 miliar di semester I 2019. Sementara itu, laba neto yang dapat diatribusikan kepada entitas induk merosot dari semula Rp 12,81 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 1,66 miliar di semester I 2020.

Ferlina bilang, GEMA berharap mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik di semester kedua. Saat ini GEMA tengah menjajaki beberapa tender baru untuk mengejar target kinerja.

Sembari penjajakan tender dilakukan, GEMA juga bakal berupaya melakukan perbaikan proses bisnis secara menyeluruh serta melakukan transformasi digital secara berkesinambungan.  Upaya-upaya tersebut tentunya dilakukan dengan memerhatikan standar protokol new normal untuk menjamin kelancaran operasional.

Pada saat yang bersamaan, GEMA juga bakal meningkatkan efisiensi dalam hal operasional serta melakukan perampingan struktur organisasi perusahaan.

“(Kami) membuat struktur organisasi yang ramping tetapi dapat memberikan kontribusi yang besar kepada perseroan,” terang Ferlina.

Baca Juga: Akibat pandemi covid-19, Gema Grahasarana (GEMA) kaji ulang target bisnis tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×