kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gempa Lombok membuat target PDES menjaring turis inbound terhadang


Rabu, 03 Oktober 2018 / 21:32 WIB
Gempa Lombok membuat target PDES menjaring turis inbound terhadang
ILUSTRASI. Panorama Tours di Garuda Indonesia Travel Fair GATF


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek gempa Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu berimbas ke pebisnis biro wisata. Seperti PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES), anak usaha dari PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR).

AB Sadewa, Sekretaris Perusahaan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk bilang bahwa setelah adanya bencana di Lombok tingkat pemesanan wisata tidak terlalu kencang karena banyak orang yang menghindar untuk bepergian di Indonesia. "Inilah yang membuat kami tidak terlalu jor-joran menawarkan paket wisata," katanya kepada KONTAN, Rabu (3/10).

Padahal, Lombok merupakan salah satu destinasi utama bagi Grup Panorama, termasuk Destinasi Tirta Nusantara. Bagi perusahaan ini, sejatinya  ada tiga destinasi utama yang jadi tujuan utama para pelancong asing. Yakni Bali, Yogyakarta baru Lombok.

Dari total turis asing didatangkan Destinasi Tirta Nusantara, sekitar 55% tertuju ke Bali. Lantas Yogyakarta sebanyak 30% baru Lombok yang menyumbang 10%. Sisanya ke sejumlah destinasi wisata lainnya seperti Toraja, Danau Toba, Wakatobi, Raja Ampat dan Labuan Bajo.

Meski begitu, perusahaan ini tidak tinggal diam. Beberapa destinasi wisata alternatif coba tawarkan ke para pelancong asing. Salah satunya ke Danau Toba.

Tapi karakter Danau Toba yang sejuk tidak disukai oleh para turis asal China. Sejatinya Labuan Bajo bisa menjadi alternatif yang pas menggantikan Lombok selama masa pemulihan gempa . Tapi sayangnya, fasilitas hotel dan akomodasi lainnya di Labuan Bajo masih kurang dan tidak selengkap Lombok.

Ternyata untuk menawarkan destinasi wisata lokal ke turis mancanegara tidaklah seragam. Masing-masing turis asing punya karakter tempat wisata pilihan.
Ambil contoh turis asal Eropa yang menyukai destinasi wisata budaya. Kalau turis asal Tiongkok lebih suka berpanas-panas ria di pantai. Sedangkan turis asal Timur Tengah baru dapat dialihkan ke destinasi yang memiliki karakter hawa dingin seperti Malang, Bromo, dan Danau Toba.

Adanya hambatan itulah yang membuat Destinasi Tirta Nusantara rada pesimistis pertumbuhan turis inbound yang dipatok 20% sampai akhir tahun ini bisa tercapai. Tahun lalu, perusahaan ini sanggup menjaring sebanyak 250.000 pelancong asing.  "Tapi kami tidak bisa memproyeksi berapa besar penurunannya," tandasnya.  

Meski target mendatangkan turis asing bisa saja tidak tercapai, tapi perusahaan tersebut tetap optimistis target pertumbuhan pendapatan yang juga dipatok 20% sampai akhir tahun ini bisa tercapai dari tahun lalu yang tercatat Rp 507,98 miliar. Optimisme tersebut didasari kantor cabang PDES yang telah beroperasi di Malaysia.

AB Sadewa berharap kejadian bencana di Lombok dan yang terbaru di Palu tidak sampai berlarut. Sebab ini bisa membentuk persepsi Indonesia sebagai negara rawan bencana. Padahal, Indonesia itu negara besar dan luas, bila ada satu daerah terkena bencana, belum tentu daerah lain juga ikut-ikutan terkena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×