kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencar ekspansi, SCG butuh 6.000 tenaga kerja


Selasa, 03 Juli 2012 / 17:28 WIB
Gencar ekspansi, SCG butuh 6.000 tenaga kerja
ILUSTRASI. Panel listrik tenaga surya produksi?PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy).


Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Siam Cement Group (SCG), korporasi asal Thailand mempersiapkan 6.000 tenaga kerja dari Indonesia untuk menjalankan ekspansi bisnis di Nusantara, termasuk membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat.

Selain itu, Presiden & Chief Executive Officer (CEO) SCG, Kan Trakulhoon akan mendatangkan 60 orang tenaga kerja asal Thailand untuk ikut menjalankan bisnis SCG yang tersebar di Tanah Air.

Menurut Trakulhoon, setiap tenaga kerja akan ditempatkan di bagian manajemen tingkat atas dan menengah. Porsi tenaga kerja yang akan banyak dibutuhkan SCG itu ada untuk pabrik semen di Sukabumi yang saat ini sedang dibangun dengan nilai investasi awal US$ 300 juta.

"Kami akan fokus mempersiapkan staf di Indonesia. Contoh, kami akan mempersiapkan staf dari Indonesia untuk posisi Direktur Sumber Daya Manusia untuk pabrik semen kami di Sukabumi," jelas Trakulhoon di Jakarta, Selasa (3/7).

Menurut Trakulhoon, setiap staf yang akan dipekerjakan adalah mereka yang ahli yang siap menghadapi tantangan ASEAN Economic Community.

Pendapatan naik 80%

Hal lain yang membuat SCG sumringah berinvestasi di Indonesia adalah, pada kuartal I tahun ini, pendapatan bisnis SCG di Indonesia sudah mencapai Rp 628 miliar atau naik 80 % dari periode yang sama tahun lalu.

Sekadar catatan, diantara bisnis SCG di ASEAN (di luar Thailand), aset SCG di Indonesia menempati posisi nomor wahid, yakni senilai Rp 8,7 triliun atau 55% dari total aset SCG di luar Thailand.

Walaupun sudah menancapkan tarif di bisnis semen dan bahan bangunan, namun SCG di Indonesia tetap melirik peluang di industri manufaktur seperti industri kimia. Walaupun melirik peluang industri kertas di Indonesia, tetapi Trakulhoon mengaku belum tertarik.

Tahun 2011 lalu, SCG aktif menanamkan investasi di Indonesia dengan mengakuisisi 30% saham Chandra Asri Petrochemical (CAP) dan menggelontorkan dana US$ 418 juta.

Kemudian perusahaan asal Thailand ini juga mengakuisisi 70,4 % saham PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIA) dan 93, 5 % saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN). Belum cukup sampai disitu, awal 2012 SCG membeli perusahaan semen asal Australia, PT Boral Indonesia dengan nilai US$ 135 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×