kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencar Pembangunan Infrastruktur, Spindo (ISSP) Optimistis Menarap Tahun 2022


Selasa, 18 Januari 2022 / 21:17 WIB
Gencar Pembangunan Infrastruktur, Spindo (ISSP) Optimistis Menarap Tahun 2022


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) alias Spindo menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30%. Pertumbuhan tersebut dinilai ISSP bisa didapat dari gencarnya pembangunan infrastruktur dalam negeri dan perekonomian nasional yang semakin pulih.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johannes W. Edward mengatakan bahwa adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) diprediksi memberikan dampak positif bagi emiten konstruksi.

“Pemindahan Ibu Kota Negara menjadikan tahun 2022 dan tahun-tahun setelahnya menjadi tahun menarik untuk dicermati. Diprediksi tahun ini akan menjadi tahun yang baik bagi produsen baja dan produk turunannya seperti pipa,” ujar Johannes kepada Kontan, Selasa (18/1).

Johannes menambahkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara memberikan peluang bisnis yang menarik bagi emiten konstruksi, ditambah dengan adanya rencana pembangunan industrial estate di ibu kota baru maka memberikan kesempatan emiten konstruksi untuk ambil bagian dalam pembangunan kawasan industri tersebut.

Baca Juga: Tahun Ini XL Axiata (EXCL) Fokus Kembangkan Bisnis Layanan Konvergensi Broadband

Terkait rekap penjualan di tahun 2021, Johannes menyebutkan bahwa sejauh ini perusahaannya masih melakukan perhitungan. Namun, sepanjang tahun 2021 diperkirakan ISSP telah mencapai laba bersih yang ditargetkan senilai Rp 490 miliar.

Menghadapi tahun 2022, ISSP menargetkan pertumbuhan penjualan 30%. Selain adanya pembangunan infrastruktur, target tersebut akan coba dikejar dengan menggenjot pasar ekspor. ISSP menargetkan porsi ekspor 10%-15% dari total penjualan. Hingga kini target utama ekspor ISSP adalah Amerika Serikat dan Kanada, serta negara-negara tujuan lain mungkin Australia dan Eropa.

ISSP juga terus mengembangkan pasar domestik yang memiliki potensi tinggi seperti daerah Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. “Ekspor merupakan salah satu arah ekspansi bisnis kami. Selain itu, pasar domestik juga sebenarnya masih punya potensi sangat besar,” ujar Johannes.

Terkait alokasi dana capital expenditure (capex) untuk tahun 2022, Johannes menjelaskan bahwa anggaran capex di tahun 2022 nilainya masih sama dengan capex 2021. Adapun, capex yang digelontorkan di tahun 2021 adalah senilai Rp 60 miliar-Rp 80 miliar, di mana sejauh ini perkiraan capex yang terserap adalah sekitar Rp 60 miliar.

Baca Juga: Industri Keramik Mulai Pulih, Arwana Citramulia Akan Ekspansi Bisnis di Tahun Ini

Sementara itu, dana capex di tahun 2022 sebesar Rp 60 miliar-Rp 80 miliar nantinya akan digunakan untuk maintanace capex, peremajaan mesin dan penyelesaian depo atau gudang.

"Adanya peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan tahun ini dapat meningkatkan kapasitas produksi ISSP yang saat ini kapasitas produksi mencapai 600.000 ton per tahun, dengan rata-rata utilisasi berkisar 50% hingga 53%," tutup Johannes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×