Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Tahun 2016 masih menjadi tantangan bagi industri farmasi di tanah air. Tapi, PT Bayer Indonesia justru optimis penjualannya bertumbuh.
Tahun lalu, perusahaan asal Jerman ini mencatat penjualan Rp 2,41 triliun. Ashraf Al-Ouf Presiden Direktur Bayer Indonesia mengatakan, meski kondisi ekonomi kuarta I tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, tapi kondisi pasar sudah lebih baik.
"Itu terlihat dari lima bulan pertama tahun ini. Seluruh divisi mencatat kinerja baik," kata Ashraf, Selasa (14/6). Sayang, Ashraf tak menyebut lebih detil pencapaian Bayer di periode itu.
Yang jelas, Ashraf bilang, Bayer Indonesia tetap mengandalkan dua pabriknya yang selama ini punya pasar ekspor yang cukup besar. Pabrik Cimanggis misalnya, pabrik khusus produk consumer health menjual 70% produknya ke ekspor.
Saat ini, Ashraf bilang, pihaknya terus mencari peluang baru untuk ekspor. "Maka, kami sedang mengkaji untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik Cimanggis agar peluang-peluang ekspor bisa kami tangkap," imbuhnya.
Pabrik consumer health di Cimanggis ini menelan investasi 60 juta Euro. Dan Bayer akan melanjutkan investasi senilai 8,1 juta Euro pada pabrik ini. Begitu juga pabrik di Surabaya. Ashraf menjelaskan, pabrik crop science ini memiliki porsi penjualan ekspor sebanyak 40%.
Selain menjual produk-produknya secara umum, Bayer Indonesia juga berpartisipasi pada program JKN/BPJS. "Setidaknya, kami sudah mendaftarkan 7-8 produk di e-catalogue," ucap Ashraf.
Bayer juga terlibat dalam program ketahanan pangan melalui kemitraan dengan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro).
Saat ini, Bayer telah bekerja dengan 23 ribu petani dengan lahan seluas 15.000 hektare serta meningkatkan produktivitas hingga 16% dan pendapatan naik 30%.
Asal tahu saja, sejak September lalu, Bayer Group menegaskan diri menjadi perusahaan life science dengan tiga produk utama yakni farmasi, kesehatan konsumen dan crop science. Adapun Bayer Group membukukan penjualan pada 2015 sebesar 46,3 miliar Euro dengan laba 10,26 miliar Euro, yang terdiri dari 307 anak perusahaan dan beroperasi di 77 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News