Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menargetkan untuk dapat meningkatkan porsi penjualan ekspor. Emiten baja ini mengincar angka pertumbuhan kontribusi pasar ekspor sekitar 3%-5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Manajemen Gunung Raja Paksi mencatat, market ekspor saat ini hanya berkontribusi sekitar 7%-8% terhadap total penjualan perseroan.
"Saat ini market ekspor hanya 7%-8% untuk ke depan kami berusaha untuk meningkatkan menjadi 10%-12%," ungkap Corporate Affairs Director Gunung Raja Paksi Fedaus kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2).
Fedaus menjelaskan, untuk memaksimalkan kinerja pasar ekspor di sepanjang tahun ini, GGRP menjalankan strategi dengan berupaya meningkatkan supply ke market internasional yang saat ini sangat memperhatikan terhadap produk ramah lingkungan, seperti proyek-proyek Green Building.
Baca Juga: Begini Fokus Bisnis Gunung Raja Paksi (GGRP) di Tahun 2023
Mengutip catatan KONTAN sebelumnya, GGRP memang tengah aktif menambah sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) pada produk perseroan. Sertifikasi ini dapat menunjukkan bahwa produk GGRP merupakan produk yang ramah lingkungan.
Fedaus juga menyebutkan, sertifikasi environmental product ini dijalankan demi memperkuat daya saing Perseroan dalam membidik proyek-proyek renewable energy. Di mana, saat ini proyek-proyek serupa memang sedang berkembang pesat dikarenakan tren penurunan emisi secara global.
Tak hanya itu, GGRP juga mengupayakan untuk memberikan nilai tambah (value added) kepada produk-produk yang dipasok ke pelanggan internasional. Sebagai contoh, produk welded beam yang dijual ke pasar internasional telah melalui proses fabrikasi.
Hingga kuartal III-2022, GGRP tercatat membukukan penjualan bersih sebesar US$ 723,26 juta. Capaian ini meningkat 44,02% dari sebelumnya US$ 502,43 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi bottom line, perusahaan ini mampu meraup laba periode berjalan sebesar US$ 49,20 juta atau melesat lebih dari 20% daripada laba bersih per September 2021 yang senilai US$ 40,20 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
