Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis memasuki paruh kedua tahun ini pasar furnitur bakal lebih positif. Relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan membantu kelancaran lalu lintas ekspor WOOD.
"Dari sisi penjualan kami optimistis di semester kedua akan lebih baik," ujar Wendy Chandra, Corporate Secretary and Head of Investor Relations WOOD kepada Kontan.co.id, Kamis (11/6). Penjualan ekspor WOOD mengontribusi 70% dari total pendapatan bersih Integra.
Dengan penerapan tarif perang dagang dan tarif anti dumping dan anti subsidi terhadap produk-produk dari China dan Brazil, pasar furnitur Amerika Serikat (AS) menurut Wendy akan menggeser permintaan ke negara lain, termasuk ke Indonesia.
Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) anggarkan capex Rp 100 miliar, fokus untuk perawatan mesin
Oleh karena itu, Integra memproyeksikan penjualan ke AS akan meningkat di tahun ini, meski tak menyebut detail. Bicara soal target bisnis, Wendy memaparkan bahwa Integra akan melihat perkembangan sampai akhir semester pertama ini apabila terdapat penyesuaian proyeksi tahun 2020.
"Namun sejauh ini kami masih optimistis dengan target kami yakni pendapatan senilai Rp 2,8 triliun," terang Wendy. Integra belum dapat membeberkan lebih lanjut terkait capaian bisnis terbaru saat ini.
Namun, WOOD sebelumnya sempat menjelaskan bahwa kondisi penjualan WOOD di kuartal-I 2020 ini masih sama seperti tahun lalu. Mengulik laporan keuangan tahun lalu, pendapatan Integra naik mini 1,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,13 triliun, dengan perolehan laba bersih senilai Rp 217,47 miliar atau turun sekitar 9% yoy.
Baca Juga: WOOD Optimistis Ekspor ke AS Mulai Lancar pada Kuartal II Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News