kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,42   4,11   0.45%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot logistik, Pos Indonesia gandeng Merpati


Sabtu, 02 Februari 2013 / 08:55 WIB
Genjot logistik, Pos Indonesia gandeng Merpati


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pos Indonesia (Posindo) berupaya mengerek performa bisnis logistiknya. Itu sebabnya, perusahaan pelat merah ini menggandeng salah satu maskapai nasional, PT Merpati Nusantara Airlines.

Dalam kerjasama tersebut, Merpati akan menyediakan 20 pesawat jenis Cessna Caravan sebagai armada untuk mengangkut kargo.

Direktur Utama Pos Indonesia, I Ketut Mardjana menjelaskan, kerjasama bisnis logistik dengan Merpati akan dimulai pada bulan April atau Mei tahun 2013 ini. "Sekarang masih tahap pematangan kerjasama logistik, nantinya kami bersama anak usaha perusahaan, PT Pos Logistik Indonesia akan mencari pasarnya," papar Ketut, Jumat (1/2).

Dalam kerjasama logistik itu, pada awalnya, Merpati akan mengangkut muatan kargo milik Pos Indonesia untuk didistribusikan ke kawasan timur Indonesia, seperti Makassar dan Pontianak. Selanjutnya, pola itu akan dikembangkan juga ke kawasan barat Indonesia, seperti Batam dan Medan.

 "Untuk tahap awal memang kami fokuskan untuk pengiriman logistik ke kawasan timur Indonesia dengan  menggunakan pesawat milik Merpati," imbuh Ketut.

Sementara itu, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyapurnomo bilang, pihaknya telah memesan 20 unit Cessna Caravan yang dirancang untuk mengangkut kargo.

Merpati merogoh kocek sekitar US$ 50 juta untuk mendatangkan armada tersebut. "Harga satu unit pesawat sekitar US$ 2,5 juta," ungkapnya. Armada tersebut akan datang secara bertahap mulai April tahun ini.

Menurut Rudy, setiap pesawat akan memiliki kapasitas 12 penumpang, dan mampu mengangkut logistik sebanyak satu ton dalam sekali terbang.

Rencananya, dalam sehari, satu pesawat melakukan kegiatan penerbangan sekitar 6-8 jam. "Pesawat pertama yang datang akan ditempatkan di Makassar," tuturnya.

Ketut mengaku, Pos Indonesia akan melanjutkan rencana pengembangan usaha, meskipun rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) batal dilakukan tahun ini. Sebelumnya, perusahaan ini membidik dana sebesar Rp 1 triliun hingga sekitar Rp 1,5 triliun dari hajatan itu, yang akan digunakan untuk ekspansi.

"Yang jelas kami tetap mengembangkan usaha, bahkan tahun ini kami berencana mendirikan anak usaha baru, yakni PT Pos Properti Indonesia, untuk mengembangkan divisi properti," tukasnya.

Asal tahu saja, saat ini, Pos Indonesia memiliki lini bisnis surat dan paket, jasa keuangan, logistik, properti dan ritel melalui gerai Postshop. Tahun ini, Pos Indonesia membidik pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun, atau naik 26,47% dari proyeksi pendapatan tahun lalu, yaitu Rp 3,4 triliun. Sedangkan, laba bersih atau keuntungan diperkirakan sekitar Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×