Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bayu Buana Tbk mulai membuka cabang biro perjalanan bernama Bayu Buana Travel Services sejak 16 September 2015 di Palu, Sulawesi Tengah. Ini adalah biro perjalanan wisata dengan konsep kemitraan bersama mitra bisnis lokal.
Bayu Buana menggandeng PT Lembayung Taman Surga, perusahaan yang biasa menangani perjalanan umroh. Selain itu, perusahaan berkode BAYU di Bursa Efek Indonesia itu menawarkan tujuan wisata luar negeri alias outbound ke Hong Kong, Korea Selatan, Jepang dan China.
Ke depan Bayu Buana mempertimbangkan untuk menghadirkan paket wisata muslim di biro tersebut. Alasan mereka, mayoritas penduduk Palu beragama Islam.
Tak berhenti di Palu, Bayu Buana juga ingin membuka dua cabang Bayu Buana Travel Services lagi hingga akhir tahun. Pilihan lokasi masih di luar Pulau Jawa.
Menurut Bayu Buana, pasar pariwisata di luar Jawa saat kondisi ekonomi lesu seperti saat ini, lebih prospektif ketimbang di Jawa. Sebab, masyarakat di Jawa saat ini lebih mengedepankan investasi ketimbang berwisata. "Orang daerah lebih berani mengalokasikan dananya," alasan Agustinus Pakeseko, Direktur PT Bayu Buana Tbk kepada KONTAN, Senin (21/9).
Selain lokasi luar Jawa, Bayu Buana juga tetap menggandeng mitra bisnis lokal. Aksi menggandeng mitra bisnis ini adalah strategi mereka agar lebih mudah masuk pasar setempat.
Nah, dua lokasi yang Bayu Buana pilih yakni, pertama, Palembang, Sumatera Selatan. Rencana pembukaan cabang kedua Bayu Buana Travel Services di Kota Pempek ini pada 1 Oktober 2015.
Kota Kedua, Makassar, Sulawesi Selatan. Bayu Buana menargetkan cabang ketiga ini buka 1 Desember 2015.
Setelah mengawali tahun pertama ekspansi di luar Jawa, barulah tahun kedua atau 2016 nanti, Bayu Buana bertekad membuka Bayu Buana Travel Services di Pulau Jawa. Ada enam lokasi yang mereka incar. "Kami menargetkan setiap dua bulan bisa buka satu cabang kemitraan," harap Agustinus.
Karena bisnis masih baru, Bayu Buana belum menargetkan kontribusi muluk dari Bayu Buana Travel Services pada tahun ini. Mereka menghitung, titik impas semua investasi baru akan didapat tiga tahun pasca bisnis berjalan.
Pasca titik impas didapatkan, barulah Bayu Buana pasang target. Mereka berharap Bayu Buana Travel Services bisa berkontribusi 10% terhadap total pendapatan.
Hingga kini, Bayu Buana masih memegang target kinerja 2015. Mereka ingin mencatatkan pendapatan Rp 1,9 triliun dan laba bersih di kisaran Rp 26 miliar. Proyeksi kontribusi pendapatan yakni; 75% dari bisnis tiket dan 25% dari bisnis non tiket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
