kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geo Dipa kembangkan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2, ditargetkan beroperasi 2023


Rabu, 19 Agustus 2020 / 23:58 WIB
Geo Dipa kembangkan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2, ditargetkan beroperasi 2023
ILUSTRASI. Akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik panas bumi 110 MW melalui PLTP Dieng 2 dan Patuha 2.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi kelistrikan terus ditingkatkan. Salah satunya melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2 dan PLTP Patuha 2 oleh PT Geo Dipa Energi (Persero).

Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengungkapkan, pembangunan PLTP sebagai sumber energi merupakan bagian dalam mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement dalam dalam Konvensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC-COP 25).

Riki menyebut, pengoperasian pembangkit panas bumi hampir tidak menghasilkan emisi karbon yang merusak lapisan bumi secara berkesinambungan. "Pemanfaatan energi terbarukan perlu ditingkatkan tidak hanya untuk mencapai target bauran energi terbarukan 23% pada tahun 2025, namun juga menuju ekonomi rendah karbon," ungkapnya dalam konferensi virtual yang digelar Rabu (19/8).

Baca Juga: Kemenkeu dan PT PII mendukung GeoDipa pada proyek PLTP

Dalam pengembangan PLTP Dieng 2 dan PLTP Patuha 2, Geo Dipa Energi menandatangani tiga perjanjian kerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), Direktorat Pengelolaan dan Resiko Kementerian Keuangan, dan dengan Asian Development Bank (ADB). 

Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried F. Wicklein mengatakan, kedua proyek panas bumi tersebut akan membantu Indonesia memerangi perubahan iklim dan menjadikan sistem kelistrikan yang berkelanjutan, andal, dan efisien. Juga akan mendorong peningkatan dunia usaha dan konsumen untuk mengakses energi yang terjangkau dan modern.

"Bantuan kami sejalan dengan sasaran jangka panjang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan energi, termasuk memaksimalkan penggunaan sumber daya energi dari dalam negeri, menambah bauran energi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan," ujar Winfried.

Baca Juga: ADB pinjami US$ 300 juta untuk tingkatkan proyek panas bumi di Indonesia




TERBARU

[X]
×