kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gojek dikabarkan bakal merger dengan Tokopedia, valuasinya bisa sampai US$ 18 miliar


Selasa, 05 Januari 2021 / 08:57 WIB
Gojek dikabarkan bakal merger dengan Tokopedia, valuasinya bisa sampai US$ 18 miliar
ILUSTRASI. Gojek sedang dalam diskusi lanjutan tentang penggabungan usaha alias merger dengan e-commerce lokal PT Tokopedia.


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

Gojek dan Tokopedia tersebut masing-masing memiliki valuasi sekitar US$ 10,5 miliar dan US $ 7,5 miliar, menurut sumber yang mengetahui soal ini dan rasio merger saat ini sedang dibahas.

Pendiri kedua perusahaan telah berteman sejak didirikan lebih dari 10 tahun yang lalu.

Gabungan Gojek dan Tokopedia akan mendominasi di Indonesia, salah satu negara dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia.

Kesepakatan antara Gojek dan Tokopedia kemungkinan akan menghadapi hambatan regulasi yang lebih sedikit daripada merger Gojek dengan Grab.

Tokopedia dan Gojek sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk penawaran umum. Mereka dapat memilih jalur IPO normal di Indonesia dan AS atau bekerja sama dengan perusahaan cek kosong untuk pencatatan saham di AS, kata sumber Bloomberg.

"Sejumlah perusahaan cek kosong telah mengadakan diskusi dengan kedua perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir," imbuh sumber tersebut.

Tokopedia menyatakan pada bulan lalu sudah menggandeng Morgan Stanley dan Citigroup Inc. sebagai penasihat untuk membantu mempercepat rencananya untuk go public. Bridgetown Holdings Ltd., perusahaan cek kosong yang didukung miliarder Richard Li dan Peter Thiel, disebut-sebut sedang mempertimbangkan potensi merger dengan Tokopedia.

“Kami belum memutuskan pasar dan metode mana, dan masih mempertimbangkan opsi,” kata perusahaan yang berbasis di Jakarta itu dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember. “SPAC adalah opsi potensial yang dapat kami pertimbangkan tetapi kami belum berkomitmen pada apa pun di saat ini. "

Selanjutnya: Isu merger kembali menerpa, Grab dinilai lebih butuh Gojek untuk bertahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×