kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gojek juga tutup layanan GoLife hingga GoFood Festival setelah PHK 430 karyawan


Rabu, 24 Juni 2020 / 13:59 WIB
Gojek juga tutup layanan GoLife hingga GoFood Festival setelah PHK 430 karyawan


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek Indonesia memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 430 karyawannya akibat pandemi Covid-19.

PHK ini juga berhubungan dengan dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi Covid-19, yakni layanan GoLife meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Baca Juga: PHK Gojek, apakah akan berimbas ke mitra ojek online?

Berdasarkan keterangan manajemen, kedua bisnis itu membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19. Aplikasi GoLife sendiri dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

"Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro-ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak," tulis keterangan Gojek yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Adapun 430 karyawan tersebut, yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, sama dengan 9% dari total karyawan.

Baca Juga: Lakukan PHK, Gojek: Kami beri dana dan pelatihan gratis bagi mitra GoLife

Sementara itu, langkah penghentian dan PHK ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup 3 layanan inti.

Terlebih, tiga layanan inti yang dimaksud menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi.

"Seperti bisnis logistik yang tumbuh 80% sejak awal pandemi, atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat," tulis manajemen.




TERBARU

[X]
×