Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan pertambangan batubara PT Golden Eagle Energy Tbk siap mengembangkan konsesi tambang batubara di Tabalong, Kalimantan Selatan akhir tahun ini. Lokasi ini adalah konsesi tambang yang baru saja mereka miliki setelah melakukan akuisisi 34,17 % atas saham sang pemilik konsesi yakni PT Tabalong Prima Resources, pada awal bulan Juni 2015.
Selanjutnya Golden Eagle menargetkan awal tahun depan sudah masuk tahap pembangunan konstruksi. Anak usaha Grup Rajawali itu mengalokasikan biaya investasi US$ 50 juta. "Tahun 2017 sudah mulai operasi," ujar Presiden Direktur PT Golden Eagle Energy Tbk Hendra Surya dalam paparan publik, Rabu (10/6).
Golden Eagle masih enggan mengungkapkan berapa besar volume produksi awal dari lahan baru tersebut. Hanya saja, mereka memastikan akan mengejar target kapasitas produksi maksimal sebesar 10 juta ton batubara per tahun di tahun ketiga beroperasi.
Untuk mencapai target, perusahaan berkode SMMT di Bursa Efek Indonesia itu akan berusaha menjual batubara yang diproduksi dalam skala besar.
Asal tahu saja, Tabalong Prima merupakan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi dengan area konsesi seluas 3.145 hektare di Tabalong, Kalimantan Selatan. Total sumber daya batubara di konsesi tersebut 292 juta ton. Sementara cadangan batubara sebesar 109 juta ton. Golden Eagle mengakuisisi Tabalong Prima melalui PT Internasional Prima Coal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News