kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Google & Visa bantu tumbuhkan wirausaha lokal


Jumat, 15 September 2017 / 20:03 WIB
Google & Visa bantu tumbuhkan wirausaha lokal


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemperin) menggelar pertemuan dengan pelaku bisnis jasa keuangan dan Fintech dari Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kerja sama membangun ekosistem digital di Indonesia. 

Acara tersebut, dihadiri beberapa pelaku usaha Amerika Serikat, antara lain perwakilan dari Google, Visa, IBM, Mastercard, MetLife dan Transunion. Di antara mereka ada yang menyatakan minat kerja sama, misalnya Google yang mengusulkan sistem mentoring untuk program penumbuhan wirausaha.

Menperin menyambut baik upaya tersebut, seperti halnya kerja sama dengan universitas yang dilakukan oleh Apple. “Pengembangan SDM merupakan program prioritas pemerintah Indonesia, karena banyak potensi masyarakat menjadi wirausaha,” ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis kepada KONTAN, Jumat (15/9).

Selanjutnya, dari pihak Visa tertarik dalam pengembangan startup, yang akan difasilitasi Kemperin untuk mengembangkan IKM di dalam negeri. “Marketplace asing yang berniat masuk sebagai fintech, harus kerja sama dengan marketplace lokal,” tegasnya.

Airlangga menyampaikan, berdasarkan hasil studi AT Kearney, pengembangan teknologi dan inovasi akan menguatkan daya saing Indonesia dalam upaya menjadi negara yang produktif di masa depan. Dalam hal ini, kekuatan Indonesia terlihat dari penetrasi internet dan pemakaian ponsel.

“Potensi pengembangan tersebut bisa melalui universitas yang berafiliasi sebagai inkubator, industri manufaktur dengan teknologi tinggi dan menengah, intensitas riset, jumlah peneliti,” jelasnya.

Di samping itu, diperlukan pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Kemperin telah bekerja sama dengan Tsinghua University Beijing untuk pengembangan SDM dengan pelatihan trainer dan inkubator,” imbuhnya. Kemudian, dibutuhkan skema perdagangan dan iklim investasi global yang mendukung, kebijakan pemerintah, dan daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×