Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perfilman tanah air sepanjang pandemi memang mengalami kemerosotan, bahkan Pemerintah memberikan kebijakan penutupan tempat umum tidak terkecuali dengan menutup bioskop. Tahun 2022 meski bergerak lamban, industri perfilman dan bioskop tanah air mulai bangkit merangkak.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan saat ini industri perfilman dan bioskop tahun ini masih dalam tahap business recovery (pemulihan bisnis).
“Tahun ini bisnis di Industri bioskop masih dalam tahap recovery, jadi belum banyak peningkatan baik dari segi ekspansi maupun pendapatannya, tapi tahun depan pastinya akan semakin membaik meski banyak isu resesi global dan lainnya,” kata Djonny kepada Kontan (27/12).
Baca Juga: Bioskop CGV Optimistis Okupansi Meningkat Saat Libur Nataru, Berikut Deretan Filmnya
Berdasarkan data GPBSI, hingga saat ini total bioskop tanah air mencapai 2.090 layar. Djonny memproyeksikan tahun 2023 mendatang pertumbuhan bisnis industri bioskop dapat meningkat hingga lebih dari 20%.
“Industri Bioskop ini sifatnya situasional, tapi tahun depan kita proyeksikan bisa tumbuh hingga 20%, namun ini jika situasi ekonominya seperti saat ini yang mulai membaik ya, jika situasi membaik pertumbuhan bisnisnya bahkan bisa lebih dari 20%,” kata Djonny.
Baca Juga: 4 Film Indonesia Terbaru yang Tayang Akhir Desember 2022 di Bioskop, Ini Sinopsisnya
Sementara itu berbeda dengan proyeksi ekspansi bisnis di industrinya, Djonny memproyeksikan kenaikannya tidak sampai menyentuh angka pertumbuhan 10%.
“Kalau melihat dari pertumbuhan ekspansi bisnisnya untuk tahun 2023 seperti buka gedung baru itu kita proyeksikan gak sampai 10%, perusahaan bioskop seperti CGV, Cinepolis misalnya itu mereka hanya buka 1 hingga 2 gedung dan beberapa layar saja di tahun ini, jadi tahun depan perkiraannya tidak jauh berbeda dan akan sama,” kata Djonny kepada Kontan (27/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News