Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Pemerintah telah mengumumkan hasil seleksi penyelenggaraan penyiaran multipleksing digital untuk zona 1 yaitu Aceh dan Sumatera Utara dan zona 14 meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Pemenang pada zona 1 adalah RCTI, ANTV, Trans 7, Metro TV dan Indosiar. Sedangkan pemenang untuk zona 14 adalah Trans 7, Global TV, tvOne, Metro TV, dan SCTV. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menetapkan 10 pemenang di dua zona tersebut pada 3 Mei nanti.
Para pemenang menyambut baik hasil tender TV digital itu. Sejumlah pengelola TV menyatakan siap untuk berinvestasi di zona yang telah mereka peroleh.
Neil Tobing, Sekretaris Perusahaan PT Visi Media Asia Tbk (Viva Media), induk usaha ANTV dan tvOne, mengemukakan bahwa investasi di zona 1 dan zona 14 jauh lebih mahal dibandingkan dengan investasi di zona sebelumnya yang mayoritas berada di pulau Jawa.
"Investasi untuk TV digital di pulau Jawa itu kira-kira sebesar Rp 50 miliar. Sedangkan untuk di dua zona ini bisa berlipat-lipat, mungkin tiga kali lipatnya," kata dia kepada KONTAN, Minggu (28/4).
Neil berpendapat, pada dua zona itu, manajemen Viva Media harus membangun infrastruktur dari awal, tidak bisa memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Sedangkan di Jawa, Viva Media bisa memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada.
Dia berujar, di pulau Jawa, anak usaha Grup Bakrie ini memiliki infrastruktur pemancar yang tersebar di 11 kota. Meski demikian, kota layanan di Jawa mencapai 32 kota dan pengelola Viva Media setidaknya harus menyediakan pemancar yang berjumlah setengah dari jumlah kota layanan tersebut.
"Kalau di kedua zona itu (zona 1 dan zona 14), kira-kira ada 25 kota layanan dan kami baru punya infrastruktur di tiga kota layanan. Jadi, kami harus membuat jaringan baru," ungkap Neil.
Namun, sesuai dengan proposal Viva Media yang mereka sampaikan untuk seleksi TV Digital di kedua zona tersebut, manajemen Viva Media berkomitmen untuk mengimplementasikannya. Terkait dengan jumlah set-top box yang menjadi komitmennya, Viva Media menyiapkan 1.200 unit set-top box dengan rincian masing-masing zona didukung 600 unit set-top box. Set-top box disebut juga sebagai dekoder, sebuah alat yang berisi perangkat yang berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima, kemudian dipilih sesuai kebutuhan.
Selain di zona 1 dan zona 14, Grup Viva Media berhasil memenangi tender TV digital di zona 4 (DKI Jakarta dan Banten) lewat tvOne, zona 5 (Jawa Barat) lewat ANTV Bandung, zona 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta) lewat tvOne serta zona 7 (Jawa Timur) lewat ANTV.
Berbeda dengan Neil, Sekretaris Perusahaan PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA), pengelola stasiun televisi SCTV, Hardijanto Saroso berujar, investasi yang akan digelontorkan SCMA di zona 14 justru lebih murah. "Seharusnya lebih murah, karena jumlah penduduknya sedikit. Jumlah kota layanan yang tidak terlalu luas juga turut menekan biaya-biaya," ungkap dia, kemarin.
Namun manajemen SCMA tidak bisa memberikan informasi secara rinci berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk migrasi ke TV digital di wilayah Kalimantan. Yang jelas, kata Hardijanto, jumlahnya kurang dari Rp 50 miliar.
Setelah pemerintah resmi menetapkan SCTV sebagai pemenang di zona 14, pengelola SCTV bertekad segera membangun infrastruktur TV digital. "Jika sudah ada payung hukumnya, kami langsung bergerak. Di wilayah Kalimantan itu ada 15 kota layanan, kami berkomitmen untuk membangun 13 pemancar yang tersebar di 15 kota layanan tersebut," kata dia.
Sebagai informasi, SCTV telah menghabiskan dana investasi Rp 50 miliar untuk membangun infraastruktur TV digital di zona 4 yang meliputi DKI Jakarta dan Banten, zona 7 (Jawa Timur) serta zona 14 (Kepulauan Riau).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News