CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.714   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.266   -20,73   -0,28%
  • KOMPAS100 1.115   -6,22   -0,55%
  • LQ45 879   -5,03   -0,57%
  • ISSI 220   -1,60   -0,72%
  • IDX30 451   -3,50   -0,77%
  • IDXHIDIV20 544   -5,01   -0,91%
  • IDX80 128   -0,62   -0,48%
  • IDXV30 136   -1,86   -1,35%
  • IDXQ30 151   -1,58   -1,04%

Grup Maspion Garap Dua Proyek Besar Tahun Ini


Rabu, 06 Mei 2009 / 10:18 WIB


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Grup Maspion akan menggarap dua proyek besar tahun ini. Yang pertama adalah pembangunan tangki penampungan liquid petroleum gas (LPG) senilai US$ 30 juta atau Rp 315 miliar (kurs Rp 10.500 per dolar AS) di Gresik, Jawa Timur. Ini merupakan strategi untuk mendukung pengalihan energi proses produksi Maspion, dari minyak tanah ke Elpiji.

"Kita sedang menggiatkan Elpiji untuk mengganti minyak tanah. Bulan juli sudah bisa beroperasi," kata Presiden Direktur Maspion Alim Markus, Selasa (5/5). Alim mengakui, pembangunan tangki LPG ini juga bertujuan untuk mendukung program konversi konsumsi energi pemerintah. Selain itu, penggunaan gas lebih efisien bila dibandingkan minyak tanah.

Menurut Alim, kapasitas tangki yang akan beroperasi mulai Juli 2009 itu akan mencapai 10.000 juta kaki kubik (MMSCF). Total, akan ada empat unit tangki penampungan.

Proyek ini berada bawah kendali anak perusahaan Grup Maspion, PT Maspion Energi. Untuk membiayai proyek ini, Maspion memakai dana sendiri dan pinjaman PT Bank Mandiri Tbk.

Direktur Industri Elektronika Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Syarif Hidayat menilai, pemakaian gas memang lebih efisien karena gas menciptakan pembakaran yang lebih sempurna dalam proses produksi. Gas juga lebih bersih. ”Industri pasti mencari sumber energi yang lebih efisien, terlebih di saat (krisis) seperti ini,” jelasnya.

Syarif mengakui, beberapa waktu lalu, pasokan Elpiji memang sempat seret. Namun hal itu terjadi bukan karena sumber gas terbatas, tetapi lebih karena distribusinya yang tersendat. “Pertamina sendiri mengatakan, di pasar Elpiji tidak akan kekurangan. Masalahnya terkadang ada pada distribusi,” lanjutnya.

Terjun lagi ke LHE

Selain membangun tangki Elpiji, Maspion juga akan kembali terjun ke bisnis lampu hemat energi (LHE). "Sekarang ini kami sedang menjajaki lampu hemat energi," kata Alim Markus singkat.

Maspion pernah memproduksi LHE dengan merek TFC Maspion, selain lampu neon. Namun, entah kenapa, Maspion menghentikan produksi lampu hemat setrum itu.

Sekedar informasi, Grup Maspion memiliki beberapa bidang bisnis yang menjadi andalan. Misalnya, grup bisnis ini cukup kuat di bisnis produk-produk peralatan rumah tangga seperti panci, teflon, termos plastik, kulkas, kompor gas, pompa air, kipas angin, dan masih banyak lagi.

Grup Maspion juga bergerak di bidang konstruksi, material industri, serta properti. Maspion menggeluti bidang-bidang tersebut melalui beberapa anak perusahaan. Misalnya PT Maspion, PT Maspion Kencana, PT Indal Steel Pipe, PT Alumindo Light Metal Industry, Maspion Mall, PT Bintang Osowilangun, PT Maspion Industrial Estate, PT Alumindo Industrial Estate, dan PT Altap Prima Industrial Estate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×