Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kiprah Grup Salim di bisnis semakin menjadi-jadi. Konglomerasi bisnis yang memulai usaha dari produk tepung terigu ini kini mulai aktif merambah bisnis digital, terutama belanja online.
Perusahaan yang dinakhodai Antoni Salim tersebut rupanya melihat potensi bisnis daring dalam beberapa tahun ke depan kian ciamik. Bayangkan, tiga tahun nanti, atau tahun 2020, nilai bisnis ekonomi digital di Tanah Air diproyeksi bisa mencapai US$ 130 miliar. Angka ini bakal terus membengkak mencapai US$ 150 miliar pada 2025 nanti.
Potensi bisnis yang besar inilah yang menurut Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sayang dilewatkan. Mewakili Grup Salim, pihaknya memang tengah serius menekuni bisnis digital.
Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan konglomerat asal Korea Selatan, Grup Lotte dengan mengoperasikan situs belanja iLotte. Lewat perusahaan patungan bernama PT Indo Lotte Makmur, Grup Salim berbagi modal sama dengan Grup Lotte yakni masing-masing US$ 50 juta. "Salim Group mendukung kesuksesan iLotte," kata Franciscus, Selasa (10/10).
Phillip Lee, Chief Executive Officer iLotte berharap sinergi bisnis tersebut bisa membuat iLotte bisa bersaing dengan produk sejenis yang sudah ada lebih dulu di Tanah Air. Lantaran menggabungkan dua kekuatan bisnis dua konglomerat bisnis.
Grup Salim kuat di sisi infrastruktur dan logistik, Grup Lotte di bidang ritel. "Ini bisa membuat iLotte jadi e-commercediperhitungkan," harapnya.
Bagi Grup Salim keberadaan iLotte membuat bisnis digital induk usaha tersebut semakin kokoh. Pasalnya, perusahaan ini sudah punya beberapa situs online, seperti Lazada dan Zalora lewat kepemilikan Grup Salim di Rocket Inc, serta membeli 50% saham SK Planet di Elevenia bulan Agustus silam.
Jika ditelisik, keberanian Grup Salim ini bukan tanpa sebab. Konglomerasi ini memiliki semua lini bisnis yang bisa menunjang bisnis online, mulai dari hulu hingga hilir.
Franky, sapaan akrab Franciscus menyebut, Grup Salim punya beberapa perusahaan penunjang. Seperti CBN Group, sebagai penyedia layanan internet dan digital. Lalu, mereka juga memiliki PT Rintis Sejahtera, penyedia jaringan ATM Prima. Salim juga tercatat menjadi penyedia teknologi switching yang dibutuhkan teknologi finansial (tekfin), lantas mereka juga perusahaan serat optik Fiberstar yang sudah tersebar di 200 kota.
Ini masih ditambah jaringan ritel Indomaret yang berjumlah 14.000 gerai. Tak heran, nantinya semua produk Grup Salim terutama dari Indofood bisa dengan mudah masuk ke jaringan ritel, dan tentunya online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News