Reporter: Maria Rosita | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Sekolah bertaraf internasional bakal tumbuh ranum di Indonesia. Belum lama ini Global School Foundation (GSF) mengumumkan rencana ekspansi membangun 50 sekolah internasional, termasuk Indonesia. Institusi asal Negeri Singa itu menyiapkan total modal US$ 150 juta untuk ekspansi ini.
Atul Temurnikar, penggagas sekaligus bos GSF, menegaskan ekspansi itu untuk menjaring calon siswa dari Indonesia. Wajar saja, karena selama ini sudah banyak siswa Indonesia yang harus merantau ke Singapura untuk mencari ilmu. Nah, kini sekolahan ini ingin menjemput bola. "Masyarakat tidak perlu lagi ke Singapura, karena kami akan membangun sekolah dengan kurikulum standar dunia," jelas Temurnikar, Senin (19/9).
Di Indonesia, GSF berniat membangun 2-4 sekolah internasional mulai dari taman kanak-kanak hingga junior college. Lokasinya di Jakarta dan kota lain di sekitarnya.
Temurnikar memproyeksikan pembangunan GSF di Indonesia makan waktu satu - dua tahun. Tiap sekolah menyedot dana sebanyak US$ 5 juta. Temurnikar menargetkan setiap sekolah bisa mendidik 1.000 - 1.500 siswa.
Untuk pendanaan ekspansi GSF menggandeng Bank Dunia. Menurut dia, GSF memperdalam rencana kerja sama dengan pengembang di Singapura untuk pembangunan infrastruktur sekolah-sekolah bernilai lebih US$ 350 juta. Sepuluh tahun beroperasi GSF mendirikan 21 sekolah internasional di berbagai negara. Antara lain di Jepang dan Amrik.
Kendati masih memfinalisasi kisaran biaya, GSF menjamin, duit sekolah tak jauh dari standar sekolah internasional di Indonesia. Sebagai catatan berbagai sekolah taraf internasional beroperasi di Indonesia. Misalnya, Pelita Harapan, Al Azhar, Santa Laurensia, dan Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News