Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan Put On Injection (POI) pertama untuk proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) atau steamflood di lapangan North Duri Development (NDD) A14.
Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan mengungkapkan, kecepatan eksekusi proyek ini melampaui target awal, di mana POI injector/pattern pertama berhasil dilakukan lebih awal dari rencana semula pada Mei 2025.
Hal ini memungkinkan PHR mempercepat proses injeksi di sumur-sumur lainnya, dengan target penyelesaian 15 injector/pattern pada akhir Juni 2025.
Baca Juga: PHR Catatkan Lifting 58 Juta Barel Minyak di Blok Rokan Sepanjang 2024
Dengan metode steamflood ini, PHR berharap dapat meningkatkan cadangan dan produksi minyak di Blok Rokan, menjadikannya sebagai tonggak penting dalam pengembangan lapangan migas di wilayah tersebut.
"Semoga proyek steamflood ini akan memberikan dampak positif dalam upaya kita untuk terus menjaga ketahanan energi nasional," ujar Ruby dalam keterangan resmi, Jumat (7/2).
Lebih lanjut, dengan strategi yang matang, PHR terus mengoptimalkan potensi reservoir minyak Blok Rokan melalui teknologi EOR, yang dapat mengurangi viskositas minyak dengan injeksi uap agar lebih mudah diproduksikan.
Teknologi steamflood sendiri telah lama menjadi andalan produksi minyak di Blok Rokan. Sejak pertama kali dikembangkan pada 1985 oleh operator sebelumnya, metode ini terbukti berkontribusi besar terhadap industri minyak nasional.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Catatkan Lifting Minyak 58 Juta Barel Sepanjang 2024
Seiring berjalannya waktu, berbagai inovasi terus dilakukan oleh tenaga ahli lokal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, terutama dalam menghadapi tantangan teknis di lapangan.
Lapangan NDD A14 merupakan bagian dari proyek pengembangan steamflood terbaru setelah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan oleh Pertamina.
Pengembangan tahap pertama proyek ini mencakup pengeboran 68 sumur, terdiri dari 47 sumur produksi, 15 sumur steam injector, dan 6 sumur observasi. Dengan estimasi cadangan minyak mencapai 6,74 juta barel (MMBO), proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap produksi nasional.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengapresiasi langkah PHR dalam mengoptimalkan potensi WK Rokan melalui teknologi EOR.
Baca Juga: Pertamina EP Zona 4 Tambah Produksi 1.250 BOPD dan 1.096 MMSCFD dari Sumur LKT-01
“Tentunya ini menjadi kabar baik bagi industri hulu migas Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak dan memperpanjang usia produksi lapangan-lapangan minyak di Indonesia," ungkapnya.
Selain proyek ini, SKK Migas juga telah menyetujui rencana pengembangan steamflood EOR tahap pertama di Lapangan Rantaubais.
Selanjutnya: Perusahaan Warren Buffett Tambah Kepemilikan Saham di SiriusXM
Menarik Dibaca: 5 Ciri-Ciri Rambut Sehat, Salah Satunya Mudah Disisir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News