Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produksi baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) memproyeksi adanya perbaikan kinerja pada semester II-2024. Maklumlah, kinerja GGRP sempat lesu pada kuartal I-2024 karena disebabkan beberapa faktor.
Pada kuartal I-2024, penjualan bersih GGRP turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di mana, penjualan GGRP di kuartal I-2024 sebesar US$ 162,55 juta atau turun 22,68% dibandingkan dengan penjualan sebesar US$ 210,25 juta di tahun sebelumnya.
Vice President dan Director of Finance GGRP Roymond Wong menuturkan, jika melihat dari sisi pasar baja domestik, penurunan industri baja pada tahun ini utamanya dipengaruhi oleh faktor tahun pemilu dan libur Lebaran.
“Tahun pemilu mendorong kondisi pasar menjadi wait and see, sementara di sisi lain libur Lebaran turut berpengaruh selain karena hari kerja yang lebih sedikit, juga karena adanya pembatasan transportasi untuk kelancaran arus mudik,” ungkap Roymond, kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Sebut Kebijakan Anti Karbon Akan Berpengaruh Terhadap Ekspor
Meski demikian, GGRP optimistis adanya perbaikan kinerja pada paruh kedua tahun ini.
Perlu diketahui bahwa GGRP juga akan melakukan penyajian kembali laporan keuangan per kuartal II-2024 karena aksi korporasi penjualan anak bisnis yang akan berdampak kepada perubahan nilai penjualan yang disajikan.
Di sisi lain, dengan mempertimbangkan beberapa kondisi seperti estimasi pertumbuhan konsumsi baja nasional dari Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) sebesar 5,2%, kenaikan anggaran belanja pemerintah untuk sektor infrastruktur sebesar 5,8%, proyeksi pertumbuhan volume dari konsumen sebesar 5%-6%, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, dan target inflasi sebesar 2,8%, GGRP tetap optimistis menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dibandingkan tahun sebelumnya.
“Strategi internal GGRP yang berkaitan dengan produk dan peningkatan produktivitas juga memainkan peran penting dalam mendukung proyeksi kinerja kami hingga akhir tahun ini,” jelasnya.
Berkaca pada tahun lalu, di mana pasar domestik memiliki porsi sekitar 95% dari total penjualan, GGRP masih akan fokus pada pasar domestik untuk tahun ini.
Pasar domestik tetap menjadi target utama GGRP, sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan industri baja sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Dalam hal sektor, Perseroan berfokus pada sektor infrastruktur dalam negeri. Meskipun demikian, Perseroan juga melakukan analisis pasar untuk menjangkau potensi pasar baru, terutama yang memiliki permintaan terhadap baja rendah emisi,” sebut Roymond.
Meskipun demikian, GGRP juga tetap berusaha memperluas pasar ekspor dengan melakukan analisis untuk mencari pasar-pasar potensial.
Menurut Roymond, pasar ekspor rata-rata sudah memiliki kesadaran akan baja rendah emisi. Maka dari itu, beberapa produk perseroan sudah tersertifikasi Environmental Product Declaration sebagai bentuk transparansi data emisi karbon dari produk GGRP.
“Kami yakin bahwa dengan pendekatan ini, kami dapat memperluas jangkauan pasar ekspor kami,” tambahnya.
Manajemen GGRP tidak menyebutkan secara detail berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan untuk tahun ini. Dia hanya menyebutkan bahwa hingga pertengahan tahun 2024 GGRP telah menggunakan sekitar 24% dari anggaran capex tahun ini.
Penggunaan tersebut utamanya untuk kebutuhan operasional, termasuk pembelian suku cadang untuk beberapa mesin di area pabrik GGRP, dengan tujuan peningkatan produktivitas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News