kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gunung Sewu targetkan ekspor buah 10 juta ton


Minggu, 15 Februari 2015 / 19:01 WIB
Gunung Sewu targetkan ekspor buah 10 juta ton
ILUSTRASI. Costumer service melayani nasabah di kantor cabang BFI Finance Bintaro, Tangerang Selatan, Banten,


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gunung Sewu Group, melalui anak usahanya, Sewu Segar Group, menargetkan ekspor naik dua kali lipat dalam waktu tiga tahun mendatang.

Sewu Segar menargetkan ekspor buah mencapai 10 juta ton secara bertahap. Nah, tahun ini, perusahaan memulai ekspor pisang ke Jepang dan Korea.

Setiawan Achmad, Komisaris Gunung Sewu Group menyebut, setiap tahunnya perseroan bakal mengekspor sekitar 1.000 konter dengan jumlah 520.000 ton buah.

"Nanas kalengan dengan produk Great Giant Pineapple kami sudah ekspor ke 50 negara. Sekarang kami coba kembangkan untuk pisang," kata Setiawan pada akhir pekan lalu. 

Sebagai informasi, Sewu Segar Group memiliki empat anak usaha yang bergerak di sektor agribisnis. Dua diantaranya bergerak di bidang buah yakni Great Giant Pineapple (GGP) yang memproduksi nanas segar dan nanas kaleng.

Lalu, Sewu Segar Nusantara atau SSN yang memproduksi pisang, kiwi , nanas, melon, jambubiji, pepaya, kiwi, apel, pir, jeruk, pomelo, anggur. Merek dagang yang dikenal adalah Sunpride, Sunfresh dan Sweety. 

Kapasitas panen untuk nanas setiap hari mampu memproduksi sekitar 70 ton per ha. Nah, produk andalan Sewu Segar Group adalah nanas kaleng yang menjadi buah favorit di seluruh dunia.

Selain nanas, perusahaan juga gencar mempromosikan pisang dengan merek Sunpride dengan jenis pisang cavendish. Pasar ekspor yang menjadi tujuan baru adalah Jepang, Tiongkok dan negara Timur Tengah. Selain itu, konsumsi pisang dalam negeri juga kian meningkat. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini produksi pisang mencapai 4,8 juta box dengan rincian 50% atau sekitar 2,4 juta box untuk konsumsi dalam negeri. Sisanya, untuk konsumsi luar negeri.

Saat ini luas lahan tertanam untuk pisang seluas 1.600 hektar (ha) dari total luas lahan untuk pisang 3.7000 ha.

Tahun lalu, perusahaan meraih pendapatan dari penjualan hingga Rp 4 triliun. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan masih akan sama dengan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×