kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Hadapi El Nino, Pemerintah Perlu Lakukan Mitigasi Untuk Jaga Ketahanan Pangan


Senin, 10 Juli 2023 / 21:13 WIB
Hadapi El Nino, Pemerintah Perlu Lakukan Mitigasi Untuk Jaga Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Petani memasok air ke area persawahan saat menanam padi pada musim tanam gadu di Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/7/2023).Hadapi El Nino, Pemerintah Perlu Lakukan Mitigasi untuk Jaga Ketahanan Pangan


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. El Nino yang diperkirakan memuncak pada Agustus 2023 membuat pemerintah melakukan beberapa mitigasi untuk menjaga ketersediaan stok pangan.

Menangapi itu, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas mengatakan pemerintah sebaiknya juga menjaga harga gabah kering panen yang saat ini sudah sangat baik di tingkat petani sebagai salah satu alternatif mengantisipasi dampak El Nino sehingga petani akan optimis apabila harga gabah kering panen sesuai. 

Adapun, Andreas memperkirakan bakal ada penurunan panen padi sekitar 5% akibat badai tersebut. Namun, tidak perlu dikhawatirkan karena pemerintah telah memiliki stok dari realisasi impor beras Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang tercatat sebesar 1 juta ton hingga saat ini.

Baca Juga: Antisipasi El Nino BUMN Harus Punya Cadangan Pangan yang Cukup

“Memang perkiraan saya, EL Nino akal menurunkan produksi sekitar 5%, berarti kekurangan stok sekitar 1,5 juta ton. Ini kan sudah diantisipasi pemerintah,” ujar Andreas kepada Kontan, Senin (10/7). 

Ia menyebut cadangan beras tersebut berasal dari realisasi impor periode Desember 2022 sebesar 500.000 ton, ditambah realisasi impor yang tercatat hingga Juni 2023 sebesar 500.000 ton. 

Andreas juga menyarankan pemerintah dan masyarakat tidak perlu panik agar tidak menimbulkan panic buying dan peningkatan harga beras akibat permintaan tinggi. 

Memang banyak yang memprediksikan El Nino bakal terjadi Agustus, namun perhitungan terakhir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan November 2023 sudah mulai normal dari El Nino. Apalagi dampak El Nino ini disebut termasuk kategori medium, kata Andreas. 

Baca Juga: Antisipasi El Nino, Jokowi Minta Produksi Pangan Ditingkatkan

Selain menjaga harga gabah panen kering, pemerintah juga diminta melakukan antisipasi dari segi bahan bakar untuk petani. 

“Terutama bahan bakar untuk petani, syukur-syukur digratiskan. Jadi ini yang perlu dijamin pemerintah, ketersediaan bahan bakar untuk usaha pertanian kalau memang El Nino bulan depan memang berdampak pada hasil panen,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×