kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.913   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Hadapi MEA, maskapai domestik optimalkan layanan


Jumat, 22 Agustus 2014 / 10:57 WIB
Hadapi MEA, maskapai domestik optimalkan layanan
ILUSTRASI. Cara transfer BCA ke OVO bisa melalui ATM, m-BCA, myBCA dan Blu by BCA


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pebisnis penerbangan domestik akan memaksimalkan rute yang ada untuk menghadapi gempuran maskapai asing menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) misalnya, memilih untuk mengoptimalkan rute-rute di kawasan Asia Tenggara. Menurut Ikhsan Rosan, Manajer Humas Garuda Indonesia, pihaknya sudah menguasai rute di kawasan Asia Tenggara. Seperti ke Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok.

"Secara umum kami sudah menguasai rute di ASEAN dengan frekuensi penerbangan cukup banyak. Seperti rute Jakarta−Singapura yang mencapai delapan kali sehari," katanya kepada KONTAN, Kamis (21/8).

Apalagi, di paruh kedua tahun ini, maskapai plat merah ini berencana membuka rute penerbangan langsung ke Manila. Selain itu juga ke Mumbai dan London, Inggris Raya.

Selain itu, Garuda juga sudah bergabung dengan jaringan maskapai global Skyteam yang memiliki 1.064 rute di 178 negara. "Langkah ini untuk menarik minat penumpang ke Garuda," tambahnya.

Maskapai ini memang kudu menggeber kinerja dengan mendongkrak jumlah penumpang. Pasalnya, di semester satu tahun ini kerugian Garuda Indonesia sudah membengkak menjadi US$ 211 juta.

Menurut Ikhsan, tahun lalu Garuda sudah mengangkut sebanyak 25 juta penumpang dimana sekitar 4,5 juta sampai 5 juta penumpang adalah dari penerbangan internasional. Nah, ia berharap, adanya ekspansi rute dan  pembenahan di maskapai ini bisa mendongkrak jumlah penumpang rata-rata sekitar 10% sampai 20% per tahunnya.

Sedangkan bagi anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, lebih mengedepankan rute domestik terlebih dahulu. "Kami akan memaksimalkan rute domestik terlebih dahulu," kata Arif Wibowo, Direktur Utama Citilink.

Supaya bisa bersaing, Citilink, akan menambah frekuensi penerbangan di setiap rute domestik. Minimal ditambah tiga kali frekuensi penerbangannya.

Sedangkan menurut Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, pihaknya masih fokus berkutat di layanan penerbangan medium service. "Seperti memberikan fasilitas makanan," ucap dia.

Dengan cara ini, ia  berharap rute regional ke kawasan Asia Tenggara seperti ke Dili dan Penang tingkat keterisiannya bisa optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×