Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menunjang kinerja perusahaan dengan diversifikasi produk yakni memasok white clay atau tanah liat kepada PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang di sepanjang 2020.
VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri menjelaskan Semen Baturaja telah melakukan uji coba penjualan white clay di tahun 2019 lebih dari 6.000 ton. "Di tahun 2020 ini, Semen Baturaja menargetkan penjualan white clay sebanyak 50.000 ton," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Baca Juga: Return Semen Baturaja (SMBR) paling anjlok di jajaran indeks Kompas100
Adapun diversfikasi produk ke white clay ini telah dilakukan Semen Baturaja sejak 2019. Basthony mengungkapkan perusahaan telah melakukan kerjasama jual beli white clay dengan Pusri dan beberapa perusahaan swasta. Di 2020 ini Basthony tidak menampung perusahaan juga sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan lain.
Kesiapan Semen Baturaja memasok white clay ke Pusri ditunjukkan dengan penandatanganan surat perjanjian jual beli white clay dari Semen Baturaja kepada Pusri yang merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman sinergi antar BUMN yang telah ditandatangani pada 2019 yang lalu.
Surat perjanjian jual beli white clay selama setahun ini memuat kerjasama penggunaan white clay hasil produksi SMBR yang nantinya dibutuhkan sebagai salah satu bahan baku pada produksi pupuk NPK milik Pusri.
Baca Juga: Semen Oversupply, SMBR Jajal Pasar Mortar dan Bata Ringan
Penandatanganan surat perjanjian jual beli tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim dan Direktur Utama Pusri, Mulyono Prawiro bertempat di Gedung Auditorium Musi Diklat Pusri Palembang, Selasa (21/1).
“Dengan telah ditandatanganinya surat perjanjian jual beli tersebut, maka SMBR siap mensuplai White Clay sebanyak 50.000 MT per tahunnya kepada Pusri,” ujar Direktur Utama SBMR Jobi Triananda Hasjim dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/1).
White Clay yang akan dipasok ke Pusri berasal dari tambang dan pabrik milik SMBR serta telah melalui proses produksi dan quality control. Jobi optimistis kerjasama ini akan lebih menguntungkan kedua perseroan khususnya bagi Pusri karena dari segi biaya transportasi akan lebih efisien karena lokasinya yang berdekatan.
Baca Juga: Harga Saham Bisa Turun di Jangka Pendek, Investor Sebaiknya Wait and See
Emiten berkode saham SMBR ini telah menjajaki potensi bisnis white clay sejak 2019 lalu. Di tahun 2020, Semen Baturaja akan fokus pada ekspansi produk semen dari hulu ke hilir sebagai salah satu strategi perseroan dalam menghadapi over supply semen.
Selain bisnis White Clay, SMBR juga telah menjajaki bisnis mortar, bata ringan dan beton porous. “Untuk semen mortar sudah dilakukan trial market di area Lampung mulai bulan Oktober 2019 lalu,” tambah Jobi.
SMBR menurut Jobi juga akan tetap fokus kepada core business perseroan dengan memaksimalkan penjualan semen di wilayah Sumatra Bagian Selatan sambil mempersiapkan untuk menjajal dua wilayah pasar baru yang juga menjanjikan yaitu Pontianak dan Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News