Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Vendor asal China, Haier berencana membangun pabrik perakitan dan pengemasan ponsel pintar di Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Manajer Umum Departemen Luar Negeri Haier, Wang Zhang Zhong, pabrik smartphone di Indonesia tersebut rencananya dioperasikan September 2014.
Saat ini, pihak Haier tinggal menunggu izin dari pemerintah untuk mengoperasikan pabrik smartphone Haier pertama di Indonesia tersebut.
"Untuk tahap awal, perakitan, dan pengemasan. Tahun berikutnya, ada rencana tapi belum pasti, fasilitas SMT (software manufacturing tool) ," kata Wang Zhang Zhong dalam acara kunjungan ke pabrik Haier di Qindao, Shandong, China, Rabu (12/3/2014) yang dihadiri wartawan Kompas.com, Icha Rastika.
Selain memproduksi smartphone merek Haier, pembangunan pabrik di Indonesia ini diharapkan dapat mempercepat suplai Haier untuk Smartfren.
Seperti diketahui, Haier merupakan salah satu vendor pemasok perangkat Android untuk Smartfren. Dalam memproduksi Andromax seri terbarunya, Smartfren menggandeng Haier.
Menurut Wang, pabrik ponsel pintar ini akan dioperasikan pada bangunan pabrik elektronik Haier yang sudah ada sebelumnya di kawasan Cikarang. Wang mengatakan, pabrik ponsel Haier kedua yang dibangun di luar China ini akan sama standarnya dengan pabrik perakitan ponsel Haier yang ada di Shenzhen, China.
Sebelumnya, Haier telah membangun pabrik ponsel di Meksiko, Amerika Selatan. Selain di luar China, Haier membangun empat pabrik ponsel di negara asalnya sendiri.
Adapun nilai investasi yang digelontorkan untuk mendirikan pabrik ponsel Haier di Indonesia ini sekitar 800.000 dollar AS. "Biaya itu tidak termasuk pembangunan fisik pabrik. Kita sudah ada bangunannya, hanya tinggal memperbarui, kalau membangun pabrik baru, akan membutuhkan waktu," kata Wang.
Dia juga mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar mengingat banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Wang meyakini, dengan dibangunnya pabrik ini, Indonesia akan menjadi pasar ponsel Haier terbesar kedua setelah Eropa.
Sayangnya, menurut Wang, merek Haier belum dikenal luas di Indonesia. "Haier adalah brand besar di China namun di Indonesia, tidak ada yang mengenalnya," ucap Wang. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News