Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Selanjutnya, Hydrogen Fuel Cell Vehicle adalah mobil listrik yang menggunakan sel tunam (sel bahan bakar) yang umumnya gabungan antara hidrogen dengan oksigen yang menciptakan tenaga listrik dan hanya mengeluarkan air dari knalpotnya. Mobil ini juga memiliki emisi “0” dan juga jarak tempuh mobil yang sangat baik.
Berbagai macam produsen mobil listrik berlomba-lomba menawarkan fitur berteknologi canggih seperti park assist camera, high resolution intelligent displays, touch-screens, wiper, lampu otomatis, bahkan ada beberapa mobil listrik yang mampu memiliki fitur kemudi otomatis atau Autonomous Driving.
Desain yang unik hingga nyaris menyamai kendaraan super-car meningkatkan kenyamanan, kepraktisan, dan pengalaman personal bagi para pengendara.
Kedua, ketahui jarak tempuh yang mampu dihasilkan setiap baterai karena tiap jenis mobil listrik memiliki batasan jarak masing-masing.
Untuk mobil Hybrid, biasanya memiliki kapasitas sekitar 0,6 kWh hingga 2,4 kWh dengan jarak tempuh sekitar 16--64 km sekali charge sebelum berganti ke bensin, sementara Plug-in-Hybrid memiliki kapasitas 8,8 kWh hingga 42,2 kWh dengan jarak tempuh 16--80 km.
Selanjutnya, untuk kendaraan berbasis baterai (BEV) terkini memiliki kapasitas sekitar 28,9 kWh hingga 200 kWh dengan ekspektasi jarak tempuh dari 177 hingga 400 km lebih.
Terakhir, untuk FCEV menggunakan gas hidrogen dengan kapasitas 4--5 kg lebih untuk kendaraan pribadi yang setara dengan 134 kWh hingga 168 kWh lebih dengan ekspektasi jarak tempuh 260 hingga 1.000 km lebih.
Baca Juga: Apa saja kendaraan yang kebal kebijakan ganjil genap Jakarta?
Ketiga, ketahui kemampuan isi ulang atau charging tenaga listrik. Untuk kendaraan Hybrid menggunakan regenerative braking yaitu pengisian tenaga dengan rem. Sementara untuk Hybrid dan PEV memiliki dua jenis charger mobil listrik, yaitu charger adaptor dan fast charging adaptor.
Charging adaptor adalah model umum yang tidak memerlukan watt yang besar dengan bentuk yang berbeda-beda seperti bentuk wall charging, adaptor khusus, atau kabel colokan soket standar listrik rumah 220V dan lebih terjangkau di perumahan dengan kebutuhan listrik rata-rata. Namun, pengisian daya ulang memerlukan 8 jam karena amperenya yang kecil.
Sementara, untuk fast charging adaptor pengisian daya bisa lebih cepat dalam hitungan menit, namun memerlukan daya listrik yang besar lebih dari 3.000 watt. Sementara untuk mobil listrik berbasis hidrogen hanya memerlukan pengisian gas hidrogen saja dengan jangka waktu 3-5 menit pengisian.