kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanson Energi kantongi kontrak baru Rp 20 triliun


Jumat, 21 November 2014 / 10:42 WIB
Hanson Energi kantongi kontrak baru Rp 20 triliun
ILUSTRASI. Manfaat pakcoy untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Anak usaha PT Atlas Resources Tbk (ARII), PT Hanson Energi, mendapatkan kontrak pemasokan batubara ke dua unit pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nilai kontrak ini mencapai Rp 20 triliun. Kontrak pasokan ini berlaku selama 20 tahun, mulai tahun 2015 hingga tahun 2035. 

Sebelumnya, Hanson telah memasok enam pembangkit listrik milik PLN. Tahun 2008, saat PT Hanson Energi masih dimiliki oleh pengusaha Benny Tjokrosaputro, Hanson Energi memenangkan tender pemasokan batubara ke pembangkit listrik milik PLN senilai total Rp 28 triliun dengan jangka waktu 20 tahun. 

Nah, pada tahun 2011, Benny Tjokrosaputro melepaskan Hanson Energi kepada PT Atlas Resources Tbk. Yang terang, kontrak baru ini menambah panjang daftar kontrak yang diraih Hanson Energi.

Kepala Divisi Batubara PLN Helmi Najamudin mengungkapkan, PLN akan menandatangani kontrak pembelian batubara dari PT Hanson Energi pada akhir November 2014 ini. Hanson Energi akan memasok 1 juta ton batubara per tahun ke setiap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

PLTU yang akan dipasok  Hanson adalah PLTU Pelabuhan Ratu berkapasitas 3x350 Megawatt (MW) di Sukabumi Jawa Barat, dan PLTU Pangkalan Susu berkapasitas 2x200 MW di Sumatra Utara. "Harga batubara yang disepakati sekitar Rp 500.000 per ton," imbuh Helmi kepada KONTAN, Kamis (20/11).

Sementara enam unit pembangkit listrik yang sudah lebih dulu dipasok batubara oleh Hanson  yaitu PLTU Teluk Naga di Banten, dan PLTU Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Tiga pembakit lainnya adalah PLTU Tarahan Baru di Lampung, PLTU Pangkalan Susu di Sumatera Utara, PLTU Nagan Raya di Nangroe Aceh Darussalam, dan PLTU Pesisir di Sumatera Barat.

Helmi mengatakan, pemberian kontrak baru pengadaan batubara kepada Hanson Energi itu berdasarkan komitmen mereka memasok batubara ke pembangkit PLN. "Mereka selalu tepat waktu dan lancar dalam memasok kebutuhan batubara pembangkit PLN," ungkap dia.

Direktur Utama Hanson Energi, Harun Setiawan Boedi, mengakui bahwa selalu bekerja maksimal untuk memasok batubara bagi PLN. Nantinya, pasokan batubara untuk dua PLTU milik PLN tersebut, yakni PLTU Pelabuhan Ratu dan PLTU Pangkalan Susu akan berasal dari konsesi batubara milik Hanson Energi di Musi Rawas, Sumatra Selatan.

Asal tahu saja, PT Hanson Energi memiliki tiga konsesi  batubara di bawah anak usahanya, yakni, PT Hanson Energy Baturaja seluas 14.990 hektare (ha), PT Gorby Putra Utama seluas 4.395 ha, dan PT Ogan Energy yang didirikan pada Oktober 2013. 

Adapun induk usaha Hanson Energi,  PT Atlas Resources Tbk, juga memiliki ladang pertambangan batubara dengan cadangan terbukti sebanyak 259,78 juta ton.  Ada lima hub batubara yang terdiri dari 18 izin usaha pertambangan (IUP). Kelima hub itu adalah Hub Berau, Hub Kubar, Hub Muba, Hub Oku, dan Hub Papua.  

Pengamat kelistrikan, Fabby Tumiwa, menjelaskan, pada dasarnya perusahaan apa saja bisa memasok batubara ke PLN sepanjang mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hanya saja, agar lebih fair perlu diperiksa apakah ada perlakukan khusus dari pejabat PLN kepada Hanson Energi. 

Fabby hanya berharap, Hanson Energi, sebagai anak usaha perusahaan yang sudah tercatat di bursa saham, benar-benar kredibel sebagai pemasok kebutuhan PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×